Oleh karena tidak ada satu tetangga pun yang muncul, Engku Fatima pun berlari ke arah laut menemui suaminya yang sedang melaut. Sang raksasa terus mengejar Sang Engku hingga bertemu suaminya. Kemudian terjadi duel antara Datuk Panglima Hitam dengan si Raksasa. Saat Sang Datuk mau menikam si Raksasa dengan kerisnya, pas Sang Engku berada di tengah hingga akhirnya yang tertusuk adalah Engku Fatima istri Datuk Panglima Hitam, dan tersungkurlah Sang Engku di lautan dalam posisi terbaring.
Menurut mitos dalam masyarakat Natuna, begitulah legenda adanya Pulau Senoa yang mirip ibu hamil yang terbaring di tengah lautan. Mitos lain yang dipercaya olehmasyarakat terhadap Pulau Senoa adalah pantang berkata-kata kasar atau tidak berkata tidakbaikatau pun bertengkar saat berada di Pulau Senoa tersebut karean akan dapat menimbulkan malapetaka.
Menarik bukan legendanya, semenarik pasir putih, air laut yang jernih, kelapa muda yang sedap di Pulau Senoa ini.
Ayo kita ke Natuna, ujung Utara Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menjadi rebutan banyak negara, tetapi jarang dikenal oleh masyarakat Indonesia sendiri. Jika ke Natuna janga lupa menyeberang ke Pulau Senoa yang terletak tepat di seberang Tapak Natuna yang terletak dalam kawasan Natuna Dive Resort.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H