Mohon tunggu...
Mery Indriana
Mery Indriana Mohon Tunggu... Administrasi - swasta

penyuka senja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pancasila dan Komitmen Menjaga Persatuan

7 Desember 2019   08:31 Diperbarui: 7 Desember 2019   08:32 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Satu - kartuners.com

Pancasila adalah dasar negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia. Sila-sila yang terkandung di dalamnya, merupakan karakter dari masyarakat Indonesia sendiri. Mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa, mengedepankan kemanusiaan dan persatuan.

Pancasila juga mengajarkan kita untuk saling interaksi, musyawarah agar menemukan solusi jika terjadi perbedaan pendapat. Kenapa perlu mencari solusi? Karena perbedaan bukan untuk diperdebatkan, tapi untuk disinergiskan agar tidak memicu adanya perselisihan. Jika kita bisa melakukan hal tersebut, maka keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia akan bisa terwujud.

Mari kita benar-benar memahami tentang Pancasila, agar kita tidak lupa, agar kita tidak salah arah, bahwa negeri bernama Indonesia ini perlu dijaga.

Bahwa negeri bernama Indonesia perlu dikembangkan agar bisa terus dinikmati oleh generasi penerusnya. Indonesia adalah negara dengan keragaman suku, budaya, bahasa dan agama yang berbeda dengan negara lainnya. Indonesia adalah negara yang kaya keindahan alam yang taka da duanya. Itulah kenapa perlu komitmen dari semua pihak, agar kekayaan dan keragaman ini tetap terjaga.

Untuk menumbuhkan komitmen di era milenial ini memang tidak mudah. Perkembangan informasi yang begitu pesat, telah mengantarkan semua informasi dari mana-mana bisa mudah kita serap.

Hanya dengan menggunakan smartphone, kita bisa mengakses apapun. Dengan kecanggihan teknologi, informasi apapun bisa kita dapatkan. Bahkan, informasi yang menyesatkan pun juga banyak berterbaran di dunia maya.

Salah satu contohnya adalah berita bohong alias hoaks. Jika berpikir secara logis, seharusnya masyarakat tidak perlu informasi yang penuh kebohongan. Namun pada kenyataannya, informasi bohong itu masih tumbuh subur, dan dikonsumsi oleh masyarakat.

Lalu, kenapa informasi bohong itu bisa terus muncul? Tentu saja ada hukum sebab akibat. Tidak mungkin informasi yang seharusnya tidak diperlukan, justru terus tumbuh.

Mari kita berpikir secara logis. Ada pihak-pihak tertentu yang menghendaki masyarakat Indonesia saling menebar kebencian, saling bertikai, konflik dimana-mana agar tujuan mereka bisa tercapai. Tujuan yang seperti apa? Mengganti Pancasila dengan khilafah.

Mungkin bagi sebagian bertanya, bukankah HTI sudah dibubarkan? Kenapa perlu mengkhawatirkan ideologi khilafah? Kelompok ini terus memanfaatkan kecanggihan teknologi, untuk memprogandakan radikalisme.

Maraknya ujaran kebencian, hoaks dan persekusi bukanlah tanpa sebab. Bergantinya keramahan menjadi kemarahan juga bukan tanpa sebab. Provokasi kebencian yang terus muncul, harus di lawan dengan informasi yang menyejukkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun