Mohon tunggu...
Ledawarni Merici Satepu
Ledawarni Merici Satepu Mohon Tunggu... Koki - MAHASISWI PENERIMA BEASISWA BIDIKMISI || STP TRISAKTI || D4 HOTEL 2019
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta, Jurusan Perhotelan 2019

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Suku Mentawai

24 Februari 2021   15:31 Diperbarui: 24 Februari 2021   15:38 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo sobat baca! Saya Ledawarni Merici Satepu, Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta dan saya mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi. Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang Suku Mentawai.

Selamat Membaca..:)

Suku Mentawai

Di Sumatera Barat ada sebuah suku kuno yang menempati Kepulauan Mentawai yang dikenal dengan Suku Mentawai. Suku Mentawai merupakan suku pedalaman yang menghuni pulau-pulau di Mentawai. Sehingga saat ini, Suku Mentawai banyak dijadikan sebagai bahan penelitian oleh para peneliti, yang bertujuan unutk memahami bagaimana pola hidup dan pola interaksi dari Suku Mentawai, dimana ada yang berpendapat bahwa Suku Mentawai berasal dari ras polinesia, namun ada juga yang meyakini suku ini berasal dari ras Proto Melaya alias suku Melayu Tua.

Mentawai merupakan kepulauan yang terdiri dari beberapa puluh pulau kecil dengan 4 pulau besar yakni Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan. Pulau terbesar adalah Pulau Siberut serta Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Mentawai berkedudukan di Tuapejat, Pulau Sipora.

Suku Mentawai merupakan suku yang memiliki agama dan kepercayaan tersendiri. Kepercayaan yang dianut oleh suku ini dikenal dengan nama Sabulungan. Sabulungan adalah suatu kepercayaan terhadap seluruh benda yang memiliki roh dan jiwa. Ketika roh tidak dapat dirawat dengan baik, maka roh ini akan bergentayangan dan menyebabkan kesialan serta juga menyebabkan munculnya wabah penyakit.

Unsur-unsur yang kuat dalam menyatukan kebudayaan setiap rakyat adalah adat. Adat dalam bahasa Mentawai adalah "arat" . Arat merupakan warisan suci, karena semenjak dahulu ditemukan oleh nenek moyang dan kelestariaanya harus dijaga dengan baik. Dimana setiap perbuatan yang baik senantiasa sesuai dengan Arat serta tingkah laku yang bertentangan dianggap dosa. Sesuatu yang dianggap belum pernah dilakukan dianggap kejahatan. Menaati Arat berarti merlekanan diri dibimbing oleh tradisi yang menjadi ukuran prima dalam setiap moralitas.

Salah satu hasil kebudayaan yang dimiliki oleh suku Mentawai yaitu Tato, bisa dikatakan bahwa dalam suku Mentawai terdapat tingkatan kelas.

Selamat Membaca...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun