Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pengaruh Posisi Matahari terhadap Kesehatan Manusia

26 Mei 2023   09:57 Diperbarui: 26 Mei 2023   10:09 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


Tahukah anda, berdasarkan petunjuk niskala bahwa ternyata posisi matahari ketika berada di belahan bumi  utara atau pun berada di belahan bumi selatan, akan mempengaruhi kesehatan manusia yang ada di bumi? Lalu apa saja dampaknya terhadap kesehatan kita?

-

Matahari adalah pusat dari Tata Surya dan merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, yang berjarak 150 juta Km, yang mana tarikan gravitasinya menahan planet yang kita tinggali ini tetap berada pada orbitnya.

Matahari memancarkan cahaya dan panas. Energi matahari inilah yang memungkinkan kehidupan ada di Bumi. Tanpa adanya panas Matahari, Bumi akan membeku, tidak akan ada angin, arus laut, atau awan untuk mengangkut air.

Seperti yang kita ketahui, dari bumi kita melihat matahari terbit di timur dan terbenam di barat. Akan tetapi banyak yang tidak tahu, bahwa matahari itu juga bergerak dari utara ke selatan dan juga sebaliknya. Dalam ajaran Hindu hal tersebut dikenal dengan Istilah Daksinayana dan Utarayana, yang mana daksinayana merupakan malam di alam dewa dan pintu surga tertutup, sedangkan utarayana merupakan siangnya di alam dewa dan pintu surga terbuka. Jadi, satu hari di alam dewa sama dengan satu tahun manusia. Hal inilah yang menjadi dasar mencari Dewasa/pedewasaan untuk kegiatan keagamaan yang besar atau penting, seperti ngaben masal.

Daksinayana adalah dimana matahari bergerak dari utara ke selatan selama 6 bulan,  Utarayana adalah dimana matahari bergerak dari selatan ke utara, juga selama 6 bulan, sedangkan ketika matahari berada pada puncaknya disebut dengan istilah Wiswayana.

Wiswayana dalam pengetahuan modern dikenal fenomena ekuinoks atau titik balik Matahari. Ketika terjadi fenomena ekuinoks, Matahari bersinar tepat di atas kepala, serta panjang siang dan malam nyaris sama di seluruh dunia.

Fenomena Ekoinoks terjadi dua kali dalam setahun, yaitu di bulan Maret dan September, sehingga disebut dengan istilah Ekuinoks Maret dan Ekoinoks September.

Di Indonesia, ekuinoks Maret merupakan pertanda peralihan musim atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau. Sedangkan ekuinoks September, menjadi penanda peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Berdasarkan posisi dan pergerakan matahari tersebut, ternyata berpengaruh terhadap kesehatan manusia di bumi. Berdasarkan petunjuk niskala atau dunia rohani, bahwa ketika matahari menjelang bergerak dari utara ke selatan maka banyak orang yang akan sakit mata atau telinga. Sedangkan, ketika matahari menjelang bergerak dari selatan ke utara maka banyak orang akan sakit batuk-batuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun