Mohon tunggu...
Merita Dewi
Merita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Amatiran

Tak perlu terlalu terang, cukup terus menyala dan tak kunjung padam

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pentingkah Memiliki Relasi Mertua Menantu yang Sehat? Bagaimana Cara Mewujudkannya?

24 Mei 2024   18:44 Diperbarui: 24 Mei 2024   18:53 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembahasan seputar pernikahan dan kehidupan rumah tangga tidak saja fokus kepada pasangan semata, melainkan hubungan relasi mertua menantu berikut dengan para ipar. 

Relasi mertua menantu yang sehat cukup penting sebagai salah satu hal yang menunjang keharmonisan rumah tangga. Setidaknya poin ini harus sama-sama disadari baik bagi seorang suami maupun istri. 

Namun, tidak jarang yang terjadi di sekitaran kita relasi mertua menantu yang kurang atau bahkan tidak sehat. Biasanya ditandai dengan mertua yang terlalu ikut campur urusan rumah tangga anaknya, menantu yang tidak memperlakukan dengan baik mertuanya, sehingga berujung cekcok yang tak berkesudahan. 

Kalau sudah demikian yang terjadi, sedikit banyaknya tentunya menjadi bahan pikiran baik bagi menantu maupun sang mertua. Hubungan yang tidak baik itu akan menjadi sandungan yang menganggu meski hanya berupa kerikil kecil. 

Tidak dapat dipungkiri, doa dan ridha dari mertua yang tak lain merupakan orang tua dari pasangan kita diharapkan dapat mengiringi kehidupan rumah tangga yang kita bangun supaya tentram, damai dan berkah.

Bagaimanakah cara yang baik untuk mewujudkan relasi mertua menantu yang sehat? Ternyata tidak cukup hanya dari mertua atau menantu saja, melainkan kedua belah pihak harus saling menyadari posisinya tersebut.


Terutama menantu, setelah menikah berarti bertambahlah orang yang harus dihormati, dihargai dan dimuliakan selayaknya orang tua kita sendiri, yaitu bapak dan ibu mertua.

Jika berada jauh dari mertua, maka sering-seringlah bersilaturahmi baik secara langsung maupun melalui telfon. Jika mertua sakit, sebagai anak dan menantu sudah semestinya mau menjenguk dan merawatnya sampai pulih. Jika mertua sedang kesusahan, menantu dan sang anak diharapkan dapat menolong semampunya.

Lebih kurang seperti itulah etika yang mesti dilakukan menantu kepada sang mertua, sebagaimana seorang anak memperlakukan kedua orang tuanya sendiri. 

Lain halnya dengan mertua, setelah buah hati yang telah dibesarkan selama ini memutuskan untuk menikah maka yang perlu dimaknai bukan kehilangan anak melainkan bertambahnya anak dalam keluarga yang mesti dijaga, disayangi dan tidak perlu dibeda-bedakan perlakuannya dengan anak sendiri.

Namun yang perlu digarisbawahi, anak dan menantu yang sudah berkeluarga memiliki ranah privasinya sendiri yang sebaiknya tidak ikut campur tangan mertua, kecuali jika diminta langsung oleh mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun