Mohon tunggu...
Risa Hasina Ramadhani
Risa Hasina Ramadhani Mohon Tunggu... Pelajar

Hobi saya adalah berenang dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sahabat Sejati 2: Sudut Pandang Penceritaannya

23 September 2025   16:28 Diperbarui: 23 September 2025   16:28 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alasan: Narasi menggambarkan upaya fisik yang dilakukan oleh mereka berdua saat berlatih. Kalimat seperti "Nafas mereka terengah-engah" menunjukkan pengalaman kolektif yang dialami oleh kedua karakter.

Paragraf 7

Saat sedang berlari, Rani hampir saja terjatuh karena tersandung. Tongkat di tangannya nyaris terlepas. Dengan sigap, Dira meraih tangannya dan membantu agar tidak jatuh. Rani mengucapkan terima kasih, merasa beruntung memiliki sahabat seperti Dira.

Sudut Pandang: Orang Ketiga Terbatas (pada Rani dan Dira).

Alasan: Paragraf ini berfokus pada interaksi spesifik: tindakan Dira ("Dira meraih tangannya") dan perasaan Rani sebagai responsnya ("merasa beruntung memiliki sahabat seperti Dira"). Narator dapat mengungkapkan aksi dan reaksi dari kedua pihak.

Paragraf 8

Setelah kejadian itu, Rani sempat merasa takut dan ragu. Namun, Dira menenangkannya dengan berkata, “Aku selalu ada di sampingmu, jangan khawatir.” Kata-kata itu membuat Rani kembali percaya diri. Latihan pun berlanjut dengan semangat yang lebih besar.

Sudut Pandang: Orang Ketiga Terbatas (pada Rani dan Dira).

Alasan: Narasi memperlihatkan pergolakan batin Rani ("sempat merasa takut dan ragu") dan kemudian respons verbal Dira yang memengaruhi perasaan tersebut ("Kata-kata itu membuat Rani kembali percaya diri"). Ini menunjukkan bahwa penulis bisa masuk ke pikiran Rani sambil tetap menceritakan tindakan Dira.

Paragraf 9

Hari lomba akhirnya tiba. Lapangan sekolah dipenuhi siswa, guru, dan orang tua yang datang menonton. Semua peserta terlihat bersemangat dengan seragam kelas masing-masing. Rani dan Dira berdiri di barisan, wajah mereka sedikit tegang namun penuh harap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun