Mohon tunggu...
Maria Yasinta Deme
Maria Yasinta Deme Mohon Tunggu... Dosen - accounting lecturer

Hobby Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Wajah dan Sabdamu Tak Lekas Kering dalam Benak Kami"

20 Oktober 2020   01:44 Diperbarui: 20 Oktober 2020   02:01 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kembali ke kosan sembari merenda senyum bersamamu adalah harga mati. Kendati begitu singkat kita merengkuh jumpa dalam bisu, namun embun di sudut matamu begitu teduh dan terlihat anggun mengandung bangga..

Subuhmu di bilik sunyi..
Histeris sanak keluarga yang begitu getir..
Plus doa-doa yang berserakan di atas petimu..
Adalah nada-nada pisah paling luhur dalam dimensi ruang dan waktu..
Kami boleh menjabat erat telapakmu namun Tuhan begitu tampan menyiapkan kerajaan-Nya untukmu..

Selamat jalan Sahabat, kakak, Saudari Mirna Ena yang kami kasihi.. senyummu yang tersakral dan tangis kami menandakan sabdamu begitu kuat tertanam dalam sanubari ini.. Bahagia selalu dalam rumah Bapak-Mu..

#savememori

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun