“Masih tertinggal dari Malaysia di peringkat 87, Vietnam peringkat 84, serta Singapura, Thailand, Tiongkok, dan Korea Selatan yang berada di peringkat 2,” tuturnya saat memimpin rapat terbatas mengenai peningkatan rasio elektrifikasi di pedesaan melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta.
“Juga masih terdapat 433 desa yang belum berlistrik. Meskipun jumlahnya sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah desa di seluruh Tanah Air, yakni 75.000, tapi apa pun ini harus kita selesaikan,” kata Presiden.
Sejumlah desa tersebut tersebar di 4 provinsi dengan rincian sebanyak 325 desa di Papua, 102 desa di Papua Barat, 5 desa di Nusa Tenggara Timur, dan 1 desa di Provinsi Maluku. Terkait hal itu, Kepala Negara meminta jajarannya untuk segera mengidentifikasi dan bergerak menyelesaikan persoalan.

“Dengan adanya listrik kita harapkan anak-anak bisa belajar di malam hari dengan penerangan lampu yang cukup sehingga kualitas pendidikan kita juga semakin meningkat,” tandasnya.
Visi Jokowi tak beda dengan mimpi Badjuri. Mereka sama-sama ‘orang desa’ yang ingin agar generasi mendatang punya bekal ilmu memadai demi meraih prestasi dan posisi gemilang dalam harkat hidupnya.
Beruntung, Presiden Jokowi punya Tim PLN yang tangguh untuk merealisasikan harapan itu.
Seperti ditekankan, Zulkifli, program ini menghadirkan terang, menyalakan mimpi.
“Ini program yang mulia. Mudah-mudahan dapat menghadirkan terang dalam arti yang sesungguhnya, yaitu listrik, namun juga menghadirkan terang dalam arti menyalakan mimpi-mimpi dari anak-anak di desa setelah Indonesia merdeka 75 tahun,” tegas Zulkifli.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI