Mohon tunggu...
MERAH BERANI
MERAH BERANI Mohon Tunggu... Penulis berbagai isu untuk mencerahkan publik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya menulis untuk mengedukasi masyarakat. Tidak atas dasar pesanan siapapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tekad Keras Badjuri, Dapatkan Penerangan Listrik demi Pentingnya Edukasi

26 Mei 2020   10:39 Diperbarui: 26 Mei 2020   12:29 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Yang paling ironis adalah penarikan kabel dari rumah kakakku ke rumah tetangga yang baru bikin rumah. Kabel menyeberang jalan amat rendah karena saking panjangnya, sehingga harus disangga dua bambu, satu di sebelah rumah kakak dan bambu satunya di seberang jalan di atas musholla,” jelasnya.

Fatimah pun melapor apa yang dialami warga desanya, dan terutama kampung tempat asal-usulnya itu.

Mendengar keluhan Fatimah, PLN pun bergerak cepat. Petugas PLN langsung melakukan survei oleh Supervisor Teknik ULP Magelang Kota pada Kamis, 21 Mei 2020 Pukul 14.45 WIB.

Berdasarkan hasil survei, terdapat kabel sambungan rumah berjarak sekitar 70 meter  dari rumah Bu Ida -kerabat Badjuri- ke rumah tetangga yang disanggah tiang bambu. PLN pun melakukan rencana perbaikan dengan membangun Jaringan Tegangan Rendah sebanyak 2 gawang.

dokpri
dokpri
Satu hari, perbaikan itu tuntas, pada Jumat, 22 Mei 2020. Tak ada pungli atau pungutan tak resmi. Semuanya dilayani tanpa biaya.

Benar-benar sebuah gerak cepat, sesuai ketegasan Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan akhir tahun ini seluruh desa di Indonesia sudah teraliri listrik alias merdeka dari kegelapan.

“Kami ingin meyakinkan kepada bapak Presiden Jokowi, Insya Allah seluruh program 433 desa bisa diselesaikan sebelum akhir tahun 2020, malah kalau memungkinkan 17 Agustus sebagian besar 433 desa ini sudah terlistriki,” jelasnya.

Peningkatan rasio elektrifikasi listrik atau tingkat perbandingan jumlah penduduk yang menikmati listrik dengan jumlah total penduduk di Indonesia menjadi perhatian utama Presiden Jokowi saat ini.

Berdasarkan laporan yang diterima Presiden Joko Widodo, hingga April 2020, rasio tersebut telah mencapai angka 99,48 persen.

Peningkatan rasio ini cukup signifikan bila dibandingkan tahun 2014 lalu yang masih berada di kisaran angka 84 persen. Capaian rasio saat ini juga telah melampaui target RPJMN 2015-2019 sebesar 96 persen.

Namun, Kepala Negara meminta jajarannya untuk tidak cepat berpuas diri terlebih dahulu mengingat dalam indikator electricity access population Indonesia masih berada di peringkat 95.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun