Dari tahu menjadi tahu. Dari tidak kenal menjadi kenal. Semuanya berawal dari kebermulaan.Korps Pencinta Alam Univertsitas Hasanuddin (KORPALA UNHAS). Sebuah wadah yang menampung para manusia-manusia pilihan yang dirinya siap di tempa menjadi dirinya sendiri.  Dan akhirnya berkata" ooh begitu rupanya". Dan sesuatu akan lebih terasa ketika kita  harus tercebur didalamnya. Bersama, berlumpur, berpeluh, bersorak, melampiaskan emosi dan menggelorakan cinta dan semangat walau datang dari keberbedaan.
Tak mudah untuk menjalaninya. Butuh pemahaman dan pengertian yang dalam. Karena tak sedikit yang tak mau mengerti akan keberadaan kita disana. Semuanya dianggap sama dengan lainnya. Sesaat mereka terlihat dengan cara pikir dan hidup anomaly pada pandangan mereka. Apatahlagi bila ada yang akhirnya harus gagal pada konsentrasi belajar di institusinya.ataupun terjadi hal yang tak nyaman. Â Masalah kasuistik personal yang kemudian digeneralkan. Hingga semuanya berdampak. Â Namun semua telah kami Jalani hingga kini. Â Dan terbukti beberapa hari silam. Gaungnya membahana melintas samudera. Dan terpampang besar KORPS PENCINTA ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN (KORPALA UNHAS). Kami pun hadir dalam semangat yang sama Ketika pertama kali menjejakkan kaki, diri di sana.
Dari alam, kampus dan pergaulan lintas disipliner keilmuan menyatu. Dan terus berbuat untuk eksis. Â Quote yang pernah terukir indah di sana dari salah seorang yang juga tertempa disana.
"Dimana hati, bergetar disitulah petualangan " (ikkal).  Disanalah sebahagian perjalanan hidup  kami bergetar hingga kini.  Survive with KORPALA UNHAS.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI