Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Belakang Layar

2 Agustus 2020   23:34 Diperbarui: 3 Agustus 2020   07:47 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pak Time Machine menarik nafas dalam. "Saya yakin bisa, Pak. Karena dia sangat tidak disukai." Jelasnya yakin.

"Jadi orang itu banyak musuhnya?"

"Musuhnya banyak, Pak. Kawan-kawannya, anak-anak sekretariat KPU, dan KPU Provinsi."

"Wah, bakalan ramai, nih kayaknya." Tukas pak Banu.

"Ya, Pak. Kawan-kawannya tidak suka karena dia tidak mau terima uang sogokan dari partai ataupun kontestan, sehingga kawan-kawannya juga tidak enak kalau mau terima uang itu. Anak-anak sekretariat sangat marah, karena mereka tidak ada lagi penghasilan tambahan selain gaji. Alasan Yorick itu karena mereka sudah punya gaji, jadi mengapa harus memainkan dan meng-SPJkan keuangan secara fiktif?"

"Tapi apakah ada upaya dari kita, Pak?"

"Kita sudah atur semua, Pak. Kita sudah buat lembaga fiktif yang akan melaporkan dia melalui surat kaleng, bahwa dia terima banyak uang sogokan. Kemudian juga kita sudah membuat kesepakatan agar di saat mereka diminta konfirmasi, maka mereka akan memberikan keterangan yang menguatkan laporan kita. Hal ini saya yakin bisa terlaksana, karena semuanya mendukung. Dia hanya berjalan sendiri, Pak."

"Yalah kalau begitu, Bapak. Kita tunggu saja. Semoga semuanya bisa terlaksana seperti harapan kita."

Mereka berempat lalu melanjutkan dengan minum-minum sambil tertawa hahahihi. Setelah agak larut malam, mereka baru kembali ke kamar masing-masing. Mereka baru tertidur mendekati subuh, setelah bergulat jungkir balik dengan para anak ABG pasangan masing-masing sampai terlepas semua pakaian mereka.

Calon pemimpin yang selalu berbicara tentang integritas dan kesucian yang selalu tampil alim dalam setiap kesempatan, tetapi di hotel mereka bermesum ria dengan para ABG yang terpengaruh oleh siaran tak bermoral di handphonenya dan keinginan hidup enak tanpa mau berusaha keras dengan belajar dan menimba ilmu untuk masa depan mereka.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun