Mohon tunggu...
Taufiq Ismail
Taufiq Ismail Mohon Tunggu... Tutor - Personal Finance Enthusiast

Semoga apa yang saya share bermanfaat untuk para pembaca

Selanjutnya

Tutup

Financial

Don't Put Your Eggs In One Basket: Tempatkan Investasi ke Dalam Beberapa Jenis Instrumen Investasi

18 Juni 2021   12:19 Diperbarui: 21 Juni 2021   23:39 7075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Gaess.. Kalau kamu adalah seseorang yang berkecimpung di dunia investasi, pasti sudah sering dong mendengar istilah judul di atas? Artinya adalah jangan letakkan telur-telur kamu di dalam satu keranjang. Pengertian sebenarnya adalah diversifikasi investasi, yaitu kamu melakukan investasi pada beberapa jenis instrument investasi. Salah satu fungsi dari diversifikasi investasi adalah untuk mengurangi risiko investasi dengan cara tidak menempatkan seluruh dana investasi ke dalam satu jenis instrumen investasi. Jadi apabila salah satu instrumen kamu sedang jeblok, diharapkan di instrument yang lain tidak, sehingga bisa mengimbangi..


Anggaplah kamu berinvestasi hanya di satu keranjang atau instrumen. Apabila instrumen investasi tersebut kinerjanya turun, maka seluruh dana investasi juga akan turun nilainya. Bayangkan apabila instrumen tersebut kinerjanya benar-benar anjlok dan pada saat itu kamu sudah merencanakan untuk merealisasikan atau menjual investasi tersebut. Tentu jumlahnya akan tidak sesuai dengan kebutuhan. Maka dari itu tempatkanlah telur atau dana investasimu ke dalam beberapa keranjang atau instrumen. Jika salah satu keranjang investasi sedang jatuh, maka kamu masih memiliki cadangan keranjang investasi di tempat lain yang dapat menopang kinerja keseluruhan investasi.

Contoh sederhana diversifikasi Investasi adalah seperti ini, kamu melakukan investasi di beberapa instrumen, seperti saham, reksadana, dan emas. Misalkan dari 100% dana investasi, kamu membaginya sesuai dengan profil risiko. Kalau kamu adalah seseorang dengan profil agresif, mungkin porsinya akan lebih banyak di saham. Sebaliknya jika kamu seorang yang konservatif, investasi Anda akan lebih banyak di reksadana pendapatan tetap dan emas. Jangan lupa ya sesuaikan juga dengan tujuan keuangan.

Tentu jenis-jenis investasi tidak terbatas pada apa yang telah saya sebutkan di atas. Masih banyak instrumen lain yang bisa menjadi pilihan. Seperti properti. Properti ini pun terbagi lagi menjadi tanah, rumah, apartemen, atau ruko. Berinvestasinya pun bisa dengan beberapa cara, apakah dibeli dan kemudian dijual dengan harga lebih mahal, atau disewakan untuk mendapatkan passive income. Sehingga untuk instrumen lain seperti mobil atau motor yang nilainya menurun pun, tetap bisa dikategorikan sebagai aset investasi jika kamu sewakan.

Pada saat kamu melakukan diversifikasi, kamu tetap harus mendalami instrumen investasi tersebut. Jangan ikut-ikutan teman saja. Carilah informasi sebanyak mungkin mengenai instrumen yang diminati. Jangan karena sedang banyak orang masuk ke dalam instrumen tersebut lalu kamu pun ikut-ikutan tanpa mengetahui terlebih dulu mekanismenya. Jatuhnya nanti jadi seperti spekulasi.

Jadi jangan berinvestasi ke dalam instrumen yang tidak kamu pahami. Sekarang ini marak sekali penawaran investasi bodong. Jangan sampai terjebak di dalamnya. Jangan tergiur dengan penawaran imbal hasil keuntungan yang fantastis. Apalagi keuntungan tersebut dijanjikan diberikan dalam waktu yang singkat dan jumlahnya pasti. Coba bandingkan dengan return deposito perbankan, apakah sangat jauh selisihnya? Rate deposito bank saat ini sekitar 3-4% pertahun. Jadi jika ada instrumen yang bisa menjanjikan return pasti 5% per bulan, kamu perlu waspadai.

Jadi apakah perlu kita melakukan diversifikasi? Menurut saya perlu! Namun lakukan dengan baik dan penuh perhitungan, serta sesuaikan dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda. Warren Buffet melakukan investasi juga pada beberapa perusahaan, tidak hanya satu. Namun Waren Buffet melakukannya dengan analisa bisnis yang mendalam.

Kalau kamu tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan analisa instrumen investasi, kamu bisa mencoba memulai dengan memasukkan sebagian dana ke dalam reksadana campuran atau kombinasi. Kemudian tugas manajer investasilah yang akan membagi dana tersebut ke dalam deposito, obligasi, serta saham. Itu juga sudah merupakan diversifikasi. Untuk lebih membagi lagi risiko, kamu pun dapat berinvestasi sendiri di properti pilihan kamu dan juga membeli emas.


Selamat berinvestasi dan semoga berhasil!

Disclaimer: hanya opini pribadi, bukan saran keuangan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun