Mohon tunggu...
mentas maning
mentas maning Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hajimete, Sebuah Petualangan di Negeri Sakura

31 Agustus 2018   15:37 Diperbarui: 31 Agustus 2018   15:45 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Momen yang paling lucunya adalah selama diperjalanan itu, sang kameraman TV akan menyamar sebagai orang biasa dengan menenteng tas yang telah diisi kamera. Bagaimanapun juga keselamatan sang anak harus tetap dijaga, jadi selama perjalanan itu beberapa kru akan menyebar untuk membuntuti dan mengiringi sang anak sampai tempat tujuan.

Kehadiran para kru TV ini sama sekali tidak disadari oleh bocah kecil itu. Bahkan ada juga kru TV yang diajak ngobrol, disapa bahkan dimintai tolong untuk menunjukkan arah jalan.

Sepanjang perjalanan terlihat kalau sang anak begitu riang gembira, sambil bernyanyi nyanyi, memberi salam siapapun yang menyapanya.

Biasanya rute yang dilalui si anak adalah rute yang sudah familiar dan sering dilewati bareng mamanya ketika berbelanja bersama. Jadi ketika sang anak harus pergi sendiri, ia merasa tidak khawatir karena sudah hapal dan ingat arah tujuannya.

Ketika sampai toko yang dituju, disinilah banyak happening yang bisa bikin kami keluarga tertawa. Misalnya, sang anak yang harus mendorong troli atau keranjang belanjaan yang ukurannya tidak jauh beda dengan ukuran badannya sendiri.

Belum lagi ketika harus ngambil barang yang dia sendiri tidak sampai untuk meraihnya. Lalu sang anak akan berputar putar dalam toko sambil mengingat ingat belanjaan apa yang mamanya pesan ketika di rumah.


Pemilik toko biasanya sudah diinformasikan tentang hal ini, agar tidak membantu anak yang sedang kebingungan, kecuali sang anak meminta bantuan untuk diambilkan sesuatu. Setelah itu para pegawai toko hanya mengawasi gerak gerik sang anak dari kejauhan.

Setelah selesai berbelanja, pembayaran pun dilakukan di kasir. Karena belum mengerti nominal uang, maka sang anak akan menumpahkan isi dompetnya bahkan ada juga yang memberikan dompetnya kepada petugas kasir untuk membayar semua belanjaanya.

Belanjaan yang dibawa oleh tangan mungilnya itu, cukup membuat kami terenyuh melihatnya. Perjuangan membawa belanjaan sampai rumah terkadang bagian yang membuat saya sampai meneteskan air mata.

Bagian dalam cerita dimana sang anak tersandung jatuh yang membuat isi belanjaannya tumpah semua. Atau saat sang anak yang sudah merasa keberatan dengan plastik bawaannya dan harus berhenti beberapa kali untuk istirahat sejenak sambil sesekali mengelap keringatnya.

Terkadang ditengah perjalananpun ada yang menangis tersedu-sedu karena merasa tidak mampu lagi untuk membawa belanjaan dan melanjutkan perjalanannya atau sesenggukan nangis karena kangen dan teringat mamanya di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun