Mohon tunggu...
Menik Erawati
Menik Erawati Mohon Tunggu... -

Menik Erawati, 21 Januari 1995, Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

DIAMKU

4 Januari 2015   16:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:50 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diam... iya diam...

Aku hanya mampu diam

dalam hiruk pikuk,

tak mengungkap sepatah kata pun

entah takjub atau silau

atau bahkan takut...

entahlah... Aku pun tak mengerti

mengapa seperti itu.

Menegakkan kepala pun tak mampu,

apalagi harus menapakkan kaki

tapi...

kegelapan mendahului terbit,

menghantam jiwa - jiwa pengekang

dan kini ketahuilah...

diam ku berarti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun