Mohon tunggu...
Menik Erawati
Menik Erawati Mohon Tunggu... -

Menik Erawati, 21 Januari 1995, Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kawan Pun Lawan

4 Januari 2015   22:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:49 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sungguh menyayat hati,

tak ada maksud hati melukai,

menggores pun tak sanggup,

apalagi harus membunuh.

Membiarkan nurani berbicang,

meluruskan kelokan,

mepercantik hati,

baik maksud hati, tapi tak mampu dimengerti.

Hanya pisau - pisau di dalam sutera yang ku diterima,

entahlah...

ku biarkan saja kau mengukir karyamu,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun