Mohon tunggu...
Widianto.H Didiet
Widianto.H Didiet Mohon Tunggu... Model - Pria Tampan Pencari Cinta

Seorang pecinta seni yang mencari makan dari dunia kreatif, suka jalan jalan selama tidak menyusahkan dan tentunya sangat menikmati Wisata Kuliner sebagai kebutuhan wajib yang tidak bisa ditinggalkan. Aktif di dunia fotografi sebagai praktisi, hobi dan sekaligus pengisi pundi pundi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Vapor, Trend Pengganti Rokok

12 Januari 2015   22:57 Diperbarui: 4 April 2017   17:49 107667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahaya atau tidak? lebih aman rokok atau vapor?

Yang ini sangat seru untuk dibahas. Banyak sekali pro kontra mengenai penggunaan vapor ini di masyarakat. Sesungguhnya, hingga saat ini belum ada riset mendalam mengenai bahaya dari Vapor ini. Mungkin memang dari beberapa berita dibahas bahwa nikotin yang digunakan dalam vaping, bisa berbahaya, namun perlu diingat bahwa tidak semua liquid menggunakan nikotin cair.

Bahkan penelitian bahaya penggunaan Vapor secara jangka panjang belum pernah ada. karena umur Vapor sendiri belum ada 10 tahun, secara vapor dikembangkan pertama pada tahun 2003. Jikapun ada penelitian mengenai vapor ini, sepatutnya haruslah bebas dari pengaruh perusahaan pesaing seperti perusahaan rokok yang kehilangan pasar akibat dari banyaknya pengguna vapor ini.

Bahkan isyunya di jakarta sekitar 30% perokok telah berpindah menjadi pengguna vapor. Jumlah yang tidak sedikit bagi keuntungan sebuah perusahaan rokok. Untuk sekarang ini peraturan di Indonesia sendiri belum jelas untuk vapor. Namun jika memang akan dilarang, sebaiknya harus dijelaskan apa bahaya dari vaping ini, secara bahan baku dari vaping adalah tidak berbeda dengan bahan baku untuk membuat kue. Ya, kue atau cake yang biasa kita makan sehari-hari. Yang pasti perbedaan dari rokok biasa adalah, vapor tidak berbau asap yang menyengat, baunya adalah wangi kue atau buah.

Vapor tidak mengandung tar yang meninggalkan bekas kuning di pakaian, sehingga bahaya pelapisan tar di paru-paru tidak terjadi dan Vaping tidak menyebabkan baju bolong karena api yang memercik pada baju seperti pengguna rokok. Dimana sepertinya para pria jomblo akan lebih mudah mendapatkan cewek, terutama cewek yang tidak suka bau rokok biasa...

[caption id="attachment_346034" align="alignnone" width="601" caption="salah satu kafe vapor (RayVapor)"]

1421089426699929586
1421089426699929586
[/caption]

Komunitas

Pengguna vapor di Jakarta saat ini, umumnya bergabung dalam berbagai komunitas yang bisa ditemui di aneka media sosial seperti facebook misalnya. Di facebook, kita bisa menemukan aneka komunitas yang saling berbagi info tentang vapor, baik alat, penggunaan ataupun liquid dengan aneka rasanya. Terdapat juga beberapa kafe untuk para penikmat vaping di jakarta. Dimana kafe ini mempunyai disain dan bentuk yang mewah dan nyaman untuk ditongkrongi. Lokasinya yang tersebar di berbagai pelosok wilayah membuat komunitas dapat menggunakan kafe-kafe ini untuk kumpul-kumpul.

Yang pasti jumlah pengguna vapor ini akan terus bertambah seiring semakin menyebarnya penggunaan vapor diantara pecinta gaya hidup, baik yang memang peduli akan kesehatan, yang ingin berhenti merokok ataupun yang sekedar mengikuti gaya hidup.

Kelebihan dari komunitas Vapor Indonesia yang saya suka adalah membatasi pengguna vapor pada usia 18+ dimana para pengguna saling mengingatkan agar yang dibawah usia 18 tidak menjadi pelaku vaping. Suatu hal yang patut didukung.

... ... ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun