Mohon tunggu...
Memi Meyhonk
Memi Meyhonk Mohon Tunggu... Wiraswasta - Emak pembelajar yang selalu ingin mencoba banyak hal

Menulis adalah salah satu cara saya untuk mengekspresikan diri...

Selanjutnya

Tutup

Trip

Serasa Menemukan Surga Dunia, Berkunjung ke Hidden Valley Hills Dijamin Susah Move On!

13 Januari 2020   18:26 Diperbarui: 13 Januari 2020   22:17 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Kota berfoto di depan Hidden Valley Hills (dok. Warga Kota)

Ayo, siapa yang suka selfi? Atau mungkin anda sedang mencari tempat wisata yang lengkap dengan sarana renang, resto, hotel, pemandangan indah, suasana nyaman atau yang kaya dengan unsur sejarah? Coba deh tempat yang satu ini, saya sendiri merasakan kesan yang sangat luar biasa, rasanya kok ingin kembali lagi mengajak lebih banyak sahabat ataupun keluarga agar mereka juga bisa menikmati keindahan alamnya dan merasakan kebahagiaan yang sama.

Hidden Valley Hills, sebuah resort yang terletak di pinggiran Kabupaten Purwakarta, menawarkan sensasi berbeda dengan tempat-tempat wisata pada umumnya. Terletak di desa Cibodas, kecamatan Sukatani, jaraknya sekitar 14km dari Gerbang Tol Jatiluhur ke arah Bandung via jalan arteri. Eits, jangan khawatir dengan jarak yang disebutkan tadi, karena dalam 30 menit saja kita sudah sampai di sana, mengapa? Karena jalan ini relatif aman dan lancar tanpa kemacetan pada kondisi normal.

Sepanjang perjalanan, kita akan melewati  sawah, pemukiman penduduk, kebun, lembah dan jajaran gunung yang terlihat di kejauhan. Semua tampak indah sehingga perjalanannya pun sudah terasa begitu berkesan bahkan sebelum kita sampai ke lokasi. Hal ini sangat mendukung bagi para pengunjung yang suka tantangan dan ingin mengeksplor keindahan alam.

Secara kebetulan, pada hari sabtu 11 January 2020 lalu, saya dan beberapa sahabat dari Warga Kota (Warga Kompasianer Purwakarta) berangkat ke sana. Sebelumnya kami memang sudah membuat jadwal dengan pihak resort, untuk membuat pertemuan kecil yang bisa memberi kan gambaran seputar Hidden Valley Hills itu sendiri.

Setelah melewati perjalanan seru, begitu tiba di lokasi, memang betul, kami langsung terkagum-kagum karena ternyata posisi Hidden Valley Hills ini berada di atas ketinggian 352mdpl atau setara dengan ketinggian Gunung Cupu yang terlihat di kejauhan. Sehingga saat kita melihat sekeliling, rasanya kita seperti ada di atas awan. Sungguh mengagumkan bukan?


Warga Kota berfoto di lobby hotel (dok. Warga Kota)
Warga Kota berfoto di lobby hotel (dok. Warga Kota)

Saat kita masuk ke pintu utama, kita akan mendapati sebuah lobby hotel yang langsung menghubungkan kita ke  area kamar. Untuk memesan kamar kita cukup mempersiapkan budget  mulai dari 625.000-3.400.000  dan saat promo harga nya 475.000-2.950.000 (untuk info lengkapnya silakan cek di IG @hiddenvalleyhillspurwakarta atau di website www.hiddenvalleyhills.com).

Untuk sekedar berfoto atau menikmati keindahan alam, kita cukup membayar tiket masuk sebesar 35.000 untuk dewasa dan 25.000 untuk anak (2-8thn). Tapi jika kita ingin berenang sekaligus berfoto dan berjalan-jalan di seluruh area resort, ada perbedaan tarif masuk yaitu 60.000 untuk dewasa dan 40.000 untuk anak (2-8thn).

Selain itu, ada tarif khusus untuk berbagai kebutuhan seperti pre-wedding, yaitu sebesar 750.000 untuk weekdays dan 1juta rupiah untuk wikend, sedangkan untuk gathering, wedding, reuni maupun acara-acara istimewa lainnya silakan menghubungi langsung pihak hotel.

Selesai berurusan dengan tarif, mari kita lanjutkan eksplorasi kita ke bagian dalam. Dibalik lobby, berjejer kamar-kamar hotel yang selanjutnya terhubung dengan area gathering dimana terdapat dua  pilihan yaitu indoor dan outdoor. Lalu jika kita terus berjalan kita akan sampai ke sebuah balkon yang cukup luas.

Salah satu spot foto favorit pengunjung Hidden Valley Hills (dok. Pribadi)
Salah satu spot foto favorit pengunjung Hidden Valley Hills (dok. Pribadi)

Ternyata balkon tersebut adalah salah satu spot favorit untuk mengambil gambar karena jika kita ambil gambar ke arah samping, kita akan mendapati latar hamparan langit yang terkesan jauh dan luas, sedangkan ke arah tengah belakang,  kita bisa langsung  melihat dua kolam renang yang tak kalah cantiknya untuk dijadikan latar foto kita.

Kolam renang di Hidden Valley Hills (dok. pribadi)
Kolam renang di Hidden Valley Hills (dok. pribadi)

Lanjut dengan menuruni belasan  anak tangga, sampai lah kita di kolam renang. Di sebelah kiri, kita bisa melihat deretan kamar yang di dalamnya terdapat jendela besar ke arah belakang untuk melihat pemandangan.

Lalu deretan kamar yang lainnya adalah yang paling istimewa, ditempatkan di ujung kanan resort dengan posisi kamar yang lebih rendah dan menghadap langsung ke arah lembah curam, dimana kita bisa melihat beberapa gunung yang berjejer di balik lembah, bahkan jalan tol Cipularang pun terlihat jelas seperti berada di bawah kaki-kaki gunung itu. Bayangkan saja, kita ada di kamar hotel di ketinggian gunung dan tepat di depan kamar kita terpampang pemandangan yang begitu menakjubkan. Hhhmm, sepertinya menggoda nih.

Tak lama Pak David, menyapa dengan ramah. Beliau adalah seorang manager yang terlihat begitu gesit, cekatan dan mengelola hotel ini dengan sepenuh hatinya. Lalu ternyata, dibalik sosok pria gesit tersebut,  ada sang creator dari Hidden Valley Hills, yaitu Pak Hendry Chandrawinata yang tak lain adalah bapak kandung dari pak David. Pak Hendry pun tak kalah bersemangat menyambut kami. Beliau langsung mengajak kami  berbincang di salah satu sudut yang bersebelahan dengan cafe dan kami pun mulai lebih intens mengajukan berbagai pertanyaan kepada beliau.

Warga Kota berbincang santai dengan pak Hendry Chandrawinata, sang pemilik sekaligus creator Hidden Valley Hills (dok. Warga Kota)
Warga Kota berbincang santai dengan pak Hendry Chandrawinata, sang pemilik sekaligus creator Hidden Valley Hills (dok. Warga Kota)

 Ceritapun dimulai dengan awal tercetusnya ide pembangunan Hidden Valley Hills. Dengan berbekal ilmu sebagai sebagai ahli tanah, sejak tahun 2014 beliau secara bertahap memilih, membangun, dan memanfaatkan lokasi tersebut agar memiliki nilai tersendiri dan memberi makna bagi banyak orang yang berkunjung dan memajukan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.

Pak Hendry mengatakan bahwa pada awalnya pembangunan tempat ini hanya untuk pemakaian pribadi dan karena pada masa itu masih sulit menemukan air, maka Pak Henry memutuskan untuk membangun kolam renang terlebih dahulu agar bisa menampung air hujan untuk digunakan membangun rumah dan bagian-bagian lainnya di lokasi tersebut.

Tak disangka-sangka ternyata dalam perjalanan nya, di lokasi tersebut ditemukan sebuah peninggalan bersejarah, yaitu Tugu Belanda yang ternyata didirikan di tahun 1898. Lokasi tugu tersebut tepat di bagian belakang kolam renang dengan posisi tanah yang lebih rendah. Menurut kabar yang beredar, ternyata tempat ini dulunya pernah menjadi area logistik pada masa penjajahan Belanda.

Nah, bermula dari Tugu Belanda, kemudian muncul lah ide-ide lainnya sehingga saat ini bisa kita temukan sebuah balkon panjang yang disangga oleh tiang-tiang kokoh dengan ketinggian 60m di ujung balkon. Ini adalah juga satu dari sekian banyak spot terbaik di sana dengan pemandangan langsung ke sekeliling gunung.

The Sunrise and Sunset Look, satu diantara sekian banyak spot favorit di Hidden Valley Hills (dok. Warga Kota)
The Sunrise and Sunset Look, satu diantara sekian banyak spot favorit di Hidden Valley Hills (dok. Warga Kota)

Area ini seringkali digunakan untuk pengambilan foto pre-wedding dan juga tempat ijab kabul bagi pengantin yang memilih tempat resepsi di Hidden Valley Hills. Nah ternyata menurut pak Hendry, balkon panjang tersebut  dinamakan "the Sunrise and Sunset Look" dimana kita bisa melihat matahari terbit dan terbenam di tempat yang sama. Sangat menakjubkan ya.

Sering waktu dan karena rasa penasaran, akhirnya pak Hendry pun menggali dan memperkaya pengetahuan tentang sejarah dari berbagai daerah terutama kerajaan-kerajaan yang ada di Pulau Jawa. Dan akhirnya muncul lah ide untuk membuat 7 Pilar Legenda Purba. Dibuatlah 7  buah pilar bertuliskan nama-nama kerajaan di Pulau Jawa. Loksinya di ujung resort dan area ini menjadi tempat yang sangat cocok untuk mengadakan acara outing.

Warga Kota di area 7 Pilar Legenda Up (dok. Warga Kota)
Warga Kota di area 7 Pilar Legenda Up (dok. Warga Kota)

Sungguh hari itu adalah sebuah pengalaman yang sangat mengagumkan karena kami bisa bertemu dan berbagi cerita dengan seorang pecinta sejarah yang hebat. Beliau merangkum dan mencatat nya dalam beberapa lembar kertas sebagai hasil dari pencarian sejarahnya. Tak hanya menulisnya, beliau bahkan hafal diluar kepala. Hebat sekali .

Setelah lama bercerita , pak Hendry pun mengajak kami berkeliling ke setiap sudut resort yang ternyata semua nya membuat mata terbelalak. Saya sendiri dalam hati sempat berguman, "kok bisa sih semua spot yang ada di sini selalu bagus untuk dijadikan tempat berfoto?" Sebuah karya yang luar biasa.

Satu hal yang menggelitik saat kami berkeliling bersama yaitu ternyata beliau juga sangat lihai dalam berpantun. Tapi sayang tak satupun dari kami yang sempat mencatat syairnya. Yang jelas sang Creator Hidden Valley Hills ini adalah orang yang sangat low profile, menyukai seni dan tentu saja pintar.

Tak terasa hampir 3 jam  kami berbincang, Pak David mengajak kami duduk bersama di cafe dan menikmati mie ayam khas Hidden Valley Hills yang tentu saja rasanya menggoyangkan lidah kami dan langsung kami acungi jempol. Ohya, hampir lupa, di sana ada minuman best seller yang sebelumnya sudah kami cicipi di awal sesi perbincangan tadi. Begitu disuguhkan, penampilannya langsung menggoda, dan ternyata, ya rasanya memang menyegarkan, namanya Jus Jambu Monyet. Jus ini unik karena jarang terdengar di tempat lain.

Jus Jambu Monyet, minuman favorit di Hidden Valley Hills (dok. Warga Kota)
Jus Jambu Monyet, minuman favorit di Hidden Valley Hills (dok. Warga Kota)

Selepas dari cafe kami memohon ijin untuk mengambil foto bersama sekaligus  me-launching komunitas Warga Kota. Sayang sekali beberapa dari kami berhalangan hadir pada hari itu, dan sebagian harus pulang lebih dulu karena ada keperluan lain yang mendesak. Dan di akhir eksplorasi kami di Hidden Valley Hills, kami pun membuat video launching Warga Kota dengan 6 orang personil yang masih tetap bertahan.

Warga Kota bersama pak Hendry dan pak David, owner Hidden Valley Hills (doc. Warga Kota)
Warga Kota bersama pak Hendry dan pak David, owner Hidden Valley Hills (doc. Warga Kota)

Tak lama kami pamit pulang dengan begitu banyak kesan sampai-sampai rasanya otak saya begitu penuh dengan pertanyaan, "saya harus mulai dari mana untuk menceritakan tentang Hidden Valley Hills?" atau "bagian mana yang mau saya buang karena semua cerita saling berkaitan?"

Jika anda penasaran dengan pesona Hidden Valley Hills, yuk buktikan sendiri, datang dan nikmati semua keindahannya. Dan bagi para pecinta swafoto, siapkan gadget terbaik anda karena anda akan pulang dengan membawa puluhan bahkan sampai ratusan foto. Mantap bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun