Mohon tunggu...
Melyana Argaditha
Melyana Argaditha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Ilmu Komunikasi

Try to learn more

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berawal dari Tangan-tangan Terampil hingga Menjadi Sentra Kerajinan Batik Kayu Incaran Wisatawan

21 Mei 2022   21:33 Diperbarui: 23 Mei 2022   13:20 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber. Lody.cam (desa wisata Krebet)

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat populer. Batik biasanya di buat di atas kain dengan menggunakan berbagai teknik membatik. Akan tetapi, di tangan para pengrajin di desa batik kayu Krebet batik menjadi kerajinan yang sangat unik karena dibuat dengan menggunakan bahan utama kayu. Desa wisata krebet berlokasikan di Dusun krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten bantul, Dusun krebet berada kurang lebih 12 km arah barat daya kota Yogyakarta. 

Kerajinan batik kayu desa krebet pertama kali muncul pada tahun 1970. Namun pada saat itu desa wisata krebet masih belum terbentuk sebagai desa wisata. Saat itu di desa krebet mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani. Akan tetapi, kegiatan pertanian yang kurang memenuhi kebutuhan perekonomian masyarakat maka masyarakat setempat beralih menjadi pengrajin kayu. Desa yang dulunya dipenuhi pohon terutama pohon krebet dimanfaatkan oleh warga setempat sebagai bahan baku pembuatan kerajinan kayu. Mulai dari topeng, tempat tisu, wayang, almari, aksesoris rumah tangga, dan juga kerajinan batik kayu yang lainnya yang dijual dari harga yang murah sampai jutaan. Hampir seluruh pengrajin merupakan pengrajin otodidak, yang artinya mereka melatih dan membuat kerajinan dengan bermodalkan belajar sendiri. Namun, beberapa pengrajin juga ada yang mengikuti pelatihan yang saat ini sudah disediakan oleh komunitas. Pada awalnya terbentuk desa krebet hanya ada beberapa sanggar yang berdiri.

 Seiring bertambahnya tahun, sanggar-sanggar pengrajin batik kayu pun ikut terus bertambah awalnya hanya terdapat 3 sanggar yang terbentuk dan terus bertambah hingga sampai saat ini tahun 2022 terdapat kurang lebih 57 Sanggar dengan jenis yang berbeda-beda. Terdapat sanggar batik kayu (lengkap), Sanggar batik kayu ( Pembatik), Sanggar batik kayu ( Putihan), dan sanggar non-batik kayu ( Non-mebel). Desa wisata krebet juga terus mengalami berbagai perubahan salah satunya adalah terbentuknya sebuah lembaga koperasi bernama SIDOKATON. Berdirinya koperasi SIDOKATON membantu para pengrajin dalam meningkatkan kesejahteraan. Koperasi hadir untuk memberikan modal bagi para pengrajin dalam mengembangkan usaha nya. Secara demografis, letak sanggar para pengrajin desa wisata krebet tidak terlalu jauh atau tidak terlalu sulit untuk dijangkau karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari kota. Oleh karena itu, secara demografis tidak mempengaruhi komunitas umkm desa wisata krebet. Akan tetapi, terdapat permasalahan yang didapatkan dalam komunitas pengrajin Sidokaton yaitu tingkat persaingan yang semakin ketat. Para pengrajin dituntut untuk memiliki pemikiran yang kreatif dan inovatif dalam menghasilkan kerajinan. Bertambah banyak nya sanggar yang berdiri juga menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh para pengrajin untuk bersaing satu sama lain. Akan tetapi, pemberdayaan yang dilakukan oleh pengurus desa wisata krebet juga semakin baik. Dimana terdapat struktur yang jelas juga pembagian tugas yang baik. Pemasaran yang dilakukan oleh pengurus desa wisata krebet juga sudah mengikuti perkembangan saat ini. Misalnya adalah dalam promosi menggunakan media sosial Instagram. Melalui Instagram dengan nama @desawisatakrebet secara tidak langsung membantu peningkatan pengunjung wisatawan yang datang mengunjungi desa wisata krebet. Biasanya pengunjung yang datang adalah rombongan keluarga, sekolah, atau lainnya. Pengunjung dapat memilih berbagai macam program yang dapat dilakukan di desa wisata krebet baik itu program membatik atau hanya berwisata dan lainnya. Pangsa pemasaran batik kayu krebet juga sudah sangat meluas mulai dari dalam negeri sampai ke luar negeri. Dengan hal tersebut juga memberikan dampak yang sangat baik terutama dalam peningkatan perekonomian masyarakat di desa wisata krebet. Dari tangan-tangan terampil para pengrajin membuat desa wisata krebet menjadi dikenal oleh banyak masyarakat. Desa wisata krebet menjadi dikenal sebagai sentra industri batik kayu terbesar bahkan menjadi salah satu tujuan para turis untuk berkunjung.

Daftar Pustaka

Rahmawati, R., & Purwohandoyo, J. (2019). Perkembangan desa wisata Krebet dan dampaknya terhadap kondisi ekonomi masyarakat dusun Krebet, desa Sendangsari, kecamatan Pajangan, kabupaten Bantul. Jurnal Geografi, 11(1), 62-67.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun