Mohon tunggu...
Melva Manurung
Melva Manurung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Medan.

Mahasiswa Universitas Negeri Medan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Hobi memasak, menyanyi, menulis, membaca, menonton berita.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Berpantun atau Umpasa pada Pernikahan Batak Toba, Arti dan Maknanya

22 April 2021   11:03 Diperbarui: 22 April 2021   11:07 2428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Editor: Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd.

Tradisi adalah bentuk budaya berupa pesan atau kesaksian yang disampaikan secara turun-temurun. Penyampaian tradisi ini dapat dilakukan dengan tradisi lisan dan non lisan. Masyarakat Batak Toba memiliki tradisi yang kaya budaya dan bahasa daerahnya. Tradisi budaya Batak Toba yang masih dapat ditemui sampai sekarang ini dan menjadi bukti warisan lisan, yaitu umpasa.

Menurut Apul Simbolon, dkk, (1986), umpasa adalah puisi Batak Toba yang terdiri dari dua, tiga, empat larik atau lebih dapat diperbandingkan dengan karmina, pantun biasa, dan jenis talibun dalam sastra Indonesia lama. Umpasa adalah suatu bentuk ekspresi, pikiran, ide dan perasaan orang Batak Toba yang muncul dalam berbagai peristiwa kehidupan masyarakat baik peristiwa suka atau duka dan peristiwa besar atau kecil. Umpasa adat Batak Toba biasanya ditujukan kepada muda-mudi, anak-anak, pasangan pengantin, menyambut tamu atau berbagai acara lainnya, serta umpasa ini juga diperdengarkan dalam kehidupan sehari-hari.

“umpasa” dalam pernikahan Batak Toba mempunyai makna simbolik.  Makna umpasa membandingkan karakteristik dari  binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda yang terdapat di sekeliling masyarakat batak toba. Dalam berumpasa nenek moyang masyarakat Batak Toba menggunakan sifat dan ciri alam sekitar sebagai ungkapan sifat dan perilaku dalam berbahasa. Sehingga umpasa menjadi tradisi lisan, terkhusus upacara adat pernikahan.

Penggunaan umpasa dilakukan sebagai media lisan berupa komunikasi dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh setiap kelompok yang memiliki peran dalam upacara. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam menciptakan sebuah umpasa, haruslah mengenal dan mengetahui sifat-sifat benda di sekeliling kita. Dari situlah kita membuat atau memilih kata (diksi) yang indah sehingga tercipta sebuah untaian kalimat yang selaras dan bermakna. Jika kita simak kata bintang, sifatnya adalah riris (banyak), batu sifatnya keras, air bersifat dingin serta kebutuhan utama manusia dan embun sifatnya sejuk. Yang perlu kita dipahami adalah benda apa yang ada di sekeliling kita, bagaimana karakteristik, sehingga dari keadaan itulah kita untuk memulai apa yang kita ucapkan.

Berikut ini beberapa umpasa pada pernikahan adat batak toba dan maknanya.

  • Sititi ma sigompa, Golanggolang pangarhutna; Tung so sadia pe I nuaeng na hupatupa hami I, Sai godang ma pinasuna.

Dalam bahasa Indonesia

Sititi sihompa adalah sejenis tumbuh-tumbuhan, Gelang karet pengikatnya;

Berapa pun yang kami hidangkan semoga banyak berkahnya.

Umpasa ini bermakna harapan pihak suhut terhadap makanan yang dihidangkan kiranya menjadi berkat bagi semua yang hadir.

  • Dia ma nuaeng langkatna, dia ma unokna; Dia ma hatana, dia nidokna.

Dalam bahasa Indonesia

Yang mana kulitnya, yang mana isinya (daging dari buah/umbi); Apa yang diucapkan, apa maksudnya. Umpasa ini bermakna setiap apa yang diucapkan selalu mempunyai maksud, harapan dan tujuan tertentu 

  • Sisada urdot ma hamu, sisada tortoran; Sisada tahi ma hamu sisada oloan.

Satu urdotlah (gerakan seirama mengalun saat menari), Satu tarian tortor (tarian khas Batak)

Satu katalah dan satu kemauan

Umpasa ini bermakna seia sekata dan satu pemikiran dalam mengambil keputusan  dan tentunya hal tersebut akan mendatangkan kebaikan.

  • Andor halumpang ma bahen togu-togu ni lombu; Saur matua ma hamu ro dinapairing-iring pahompu.

Dalam bahasa Indonesia

Tumbuhan merambat halumpang digunakan pengikat hidung lembu; 

Semoga panjang umur kalian sampai membimbing cucu

Umpasa ini bermakna semoga sehat selalu dan panjang umur sampai memiliki cucu

  • Bintang na rumiris, ombun na sumorop; Anak pe antong riris, Boru pe torop

Dalam bahasa Indonesia

Bintang yang banyak, Embun pagi yang sejuk; Anak laki-laki pun banyak; Anak perempuan pun banyak. 

Umpasa ini bermakna harapan memiliki anak laki-laki seperti banyaknya bintang, dan cita-cita atau harapan memiliki anak putri yang bisa membawa kesejukan dan kedamaian.

  • Tinampul bulung ni salak, tarihut bulung singkoru; Sai tibu ma hamu mangabing anak, jala tibu mangompa boru. 

Dipetik daun salak, Daun singkoru (tanaman rumput berbuah manik-manik) ikut terpetik;

Segeralah kalian (pengantin) memangku putra, segera pula menggendong putri.

Umpasa ini bermakna harapan kepada pengantin segera memiliki anak laki-laki dan anak perempuan pada pengantin baru.

  • Riris ma jolma di ginjang; Torop ma pinahan di toru 

Banyak orang di atas (rumah);

Banyak ternak di bawah (kolong rumah). 

Umpasa ini bermakna harapan kepada pengantin baru untuk memiliki banyak keturunan yang menghuni bagian ruang atas rumah dan sejumlah ternak di bawah kolong rumah.

  • Dolok ni janji Mauli, hatubuan ni situlan; Nunga hudok angka hata na uli, sai saut ma I dibahen Tuhan. 

           Dalam bahasa Indonesia

Bukit Janji Mauli, tempat kelahiran Situlan;

Sudah kusampaikan perkataan yang baik semoga dikabulkan Tuhan. Umpasa ini bermakna doa yang diucapkan dengan tulus maka Tuhan akan mengabulkan doa tersebut.

  • Obuk do jambulan, binahen gabe samara; Pasupasu ni hulahula, padao sahit dohot mara.

Rambut adalah jambul di bentuk jadi samara;

Berkat dari hula-hula (kerabat terdekat pengantin perempuan) menjauhkan dari sakit dan kesusahan.

Umpasa ini bermakna berkat dari hula-hula menjauhkan dari sakit dan kesusahan bagi mereka yang menerima.

  • Sai matorop ma pomparanmu jala maribur; Huhut matangkang majuara

Dalam bahasa Indonesia

Semoga keturunan Anda (pengantin) banyak dan ramai,

Diberkahi kepandaian

Umpasa ini  bermakna harapan memiliki keturunan anak laki-laki dan anak perempuan yang didambakan, memiliki kepandaian dan kebijaksanaan. 

Referensi

Hutabarat, Ismarini dan Khalisa, Lia. 2019. Kearifan Lokal dalam Umpasa Batak Toba. Jurnal Littera (2)1

Silaban, Lola. 2018. Analisis Makna dan Nilai-nilai dalam Umpasa Pernikahan Batak Toba Kajian Antropologi Sastra. Jurnal Basastra Unimed.

Simbolon, Apul, dkk. 1986. Peranan Umpasa dalam Masyarakat Batak Toba. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun