Mohon tunggu...
Mellda Ramadhania
Mellda Ramadhania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Irreplaceable

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Peran Orang tua dalam Pendampingan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19

25 Juli 2021   16:22 Diperbarui: 28 Juli 2021   20:05 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

(Pandeglang, 25 Juli 2021) Covid-19 atau corona virus adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernafasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-12). Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2019 di Wuhan, Ibukota provinsi Hubei China. Sejak saat itu virus corona menyebar secara luas di China dan bahkan negara-negara lainnya termasuk sekarang Indonesia, yang mengakibatkan pandemi corona virus 2019-2021 yang sedang berlangsung saat ini. Gejala umum dari virus corona ini yaitu demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak nafas. Dengan semakin luasnya penyebaran virus Covid-19, maka seluruh masyarakat dihimbau untuk tetap berada di rumah saja. Hal ini tentunya memberikan dampak yang cukup besar terhadap berbagai bidang kehidupan seperti kesehatan, ekonomi, dan juga pendidikan.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program wajib yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat kelulusan studi S1. Pada masa pandemi seperti sekarang ini, Universitas Pendidikan Indonesia mengarahkan mahasiswanya untuk melakukan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerahnya masing-masing. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melaksanakan program KKN dengan mengusung tema Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM pada Masa Pandemi (KKN Tematik MDBPE-MBKM) salah satu program yang harus dilaksanakan dalam KKN kali ini yaitu Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan Pada Situasi Pandemi Covid-19. Program tersebut guna untuk meminimalisir kendala-kendala seperti saat ini. Hal ini tentunya membuat mahasiswa menjadi tertantang dan semangat untuk menumbuhkan kembali semangat guru, siswa dan orang tua dalam menghadapi pembelajaran daring di masa pandemi saat ini. Pelaksanaan kegiatan KKN ini bertempat di Jl. Gunung Karang Kp. Kuranten, RT/RW : 04/04, Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang. Sekolah yang menjadi sasaran untuk dilaksanakannya program KKN adalah TKN RA Kartini.

Berdasarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menyatakan bahwa dengan semakin menyebarnya virus Covid-19 ini, maka kegiatan pembelajaran di semua jenjang pendidikan akan dilakukan secara daring. Belajar daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara virtual dengan menggunakan berbagai media teknologi khususnya yang berbasis internet. Dengan adanya pandemi virus corona ini, pemerintah memerintahkan untuk belajar di rumah, bekerja di rumah, dan beribadah di rumah. Belajar di rumah dimulai dari jenjang PAUD/TK, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi serta tempat-tempat les. Pembelajaran daring seharusnya memerlukan persiapan yang matang, mulai dari guru, murid, serta orang tua. Karena dengan di adakannya pembelajaran daring secara tidak langsung melibatkan orang tua, terutama mulai dari jenjang PAUD/TK sampai SD karena mereka membutuhkan pendamping atau figur guru yang ikut menyampaikan materi di rumah. Dukungan orang tua sangatlah penting untuk keberlangsungan pembelajaran daring ini dan orang tua memiliki peran yang penting dalam metode belajar anak.

Orang tua merupakan hal yang penting dan utama dalam mendorong pendidikan anak-anaknya. Dibalik peran tersebut, orang tua di rumah juga memiliki keterbatasan-keterbatasan yang menghambat perannya untuk membantu anak dalam pembelajaran pendidikan saat ini, maka diperlukan dorongan dari orang tua untuk membimbing anaknya melalui pembelajaran daring.

Selama belajar dari rumah atau Online orang tua akan menjadi tutor anak untuk menggantikan guru untuk mendampingi anak dalam pembelajaran daring. Perlu kesabaran dalam membimbing anak belajar. Selain itu, berikanlah pengajaran dengan penuh kasih sayang, agar anak merasa nyaman dan aman dengan situasi belajar di rumah pada masa pandemi ini.

Beberapa anak mungkin saat ini sudah mengeluh merasa bosan dengan pembelajaran daring ini, yang sering kali membuat mereka harus mengerjakan banyak tugas. Dengan pembelajaran daring ini, mucul lah masalah yang di hadapi oleh guru dan siswa, seperti materi yang belum selesai disampaikan oleh guru tetapi harus digantikan dengan tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan bagi siswa karena tugas yang diberikan lebih banyak. Disituasi seperti ini semangat serta dukungan orang tua sangatlah dibutuhkan oleh anak, agar anak terus semangat untuk belajar meskipun saat situasi pandemi seperti ini.

Peran teknologi saat ini sangat diperlukan untuk keberlangsungan pembelajaran daring, ada beberapa media yang digunakan untuk siswa, mulai dari belajar melalui WhatsApp, Google Classroom, Google Meet, dan Zoom Meeting. Kebanyakan untuk jenjang PAUD/TK sampai SD menggunakan media WhatsApp, dikarenakan masih perlu bimbingan untuk siswa bagaimana cara menggunakan media yang lainnya, terlebih lagi dari orang tua ada yang masih belum paham atau mengerti cara menggunakan media yang lain seperti Google Classroom, Zoom Meeting dan lainnya. Ada beberapa kendala juga untuk orang tua menyesuaikan media pembelajaran yang digunakan anak belajar, seperti kurang pahamnya teknologi, terbatasnya kuota dan sinyal, serta kesibukan orang tua. Menurut hasil wawancara saya dengan salah satu guru di TKN RA Kartini menyebutkan bahwa selama ini kegiatan pembelajaran daring menggunakan media WhatsApp saja dengan mengirimkan materi-materi belajar dan tugas melalui grup WhatsApp hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman guru, orang tua dan siswa terhadap teknologi.

Dengan menggunakan teknologi saat pembelajaran daring, orang tua perlu memperhatikan juga bahwa penggunaan teknologi selain banyak manfaatnya ada juga dampak negatif jika anak tidak di awasi dengan baik pada saat penggunaan internet. Oleh sebab itu, peran orang tua sangat dibutuhkan dalam pendampingan pembelajaran daring untuk menghindari masalah-masalah yang ada.

Menurut Kemendikbud ada 3 peran orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah. Pertama, orang tua memastikan anak belajar daring dengan aman. Orang tua membantu anak agar dapat belajar dengan aman dan efektif baik secara luring maupun daring. Kedua, beri semangat anak untuk belajar daring. Anak cenderung mudah bosan dan kehilangan semangatnya, maka dari itu orang tua perlu ciptakan suasana yang menyenangkan. Ketiga, hubungi guru atau dinas. Apabila mengalami kendala terkait pembelajaran daring, misalnya tidak memiliki waktu untuk mendampingi anak maka orang tua bisa menghubungi guru setempat untuk menemukan solusi yang tepat.

Kesimpulan di atas bahwa agar siap dan sukses menghadapi pembelajaran daring seperti saat ini baik guru, peran siswa dan orang tua harus meningkatkan kualitasnya dalam menggunakan digital. Walaupun hal tersebut tidak mudah dilakukan dan cukup sulit, apalagi di usia yang sudah cukup tua bagi orang tua siswa. Maka dengan adanya program KKN Tematik UPI 2021 pada bidang pendidikan menjadi kesempatan bagus bagi para guru, siswa dan orang tua dalam meningkatkan kualitas pembelajaran digital dengan mengsukseskan belajar di rumah saja.

Mellda Ramadhania_1801834

DPL : Firman Robiansyah, M.Pd

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun