Program "Lentera Wanua" Hadirkan Cahaya Baru Melalui Kolaborasi Pendidikan dan Pemberdayaan di Desa Wanua Waru
MALLAWA, MAROS -- Semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat telah menyalakan harapan baru di Desa Wanua Waru, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros. Melalui program "Lentera Wanua: Terang Kebaikan dari Anak Bangsa," mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan XIII dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bersama warga setempat berhasil menginisiasi serangkaian kegiatan yang mengintegrasikan pendidikan spiritual, penguatan budaya, dan pemberdayaan pemuda.
Program yang berlangsung selama empat minggu ini dirancang sebagai respons atas kebutuhan dan potensi yang ada di tengah masyarakat. Fokus utamanya adalah membina generasi muda melalui dua pilar kegiatan utama: penguatan pendidikan agama dan pengenalan potensi pariwisata lokal.
Setiap malam, mushola desa menjadi lebih hidup dengan kegiatan mengaji bersama. Dipandu oleh Mohammad Dzaky Zaidan, mahasiswa Pendidikan Agama Islam UNJ, anak-anak desa tidak hanya belajar membaca Al-Qur'an dengan metode talaqqi (bimbingan langsung), tetapi juga menumbuhkan kebiasaan dan adab dalam menuntut ilmu. Suasana kebersamaan ini menjadi fondasi untuk memperkuat karakter generasi penerus desa.
Di sisi lain, menyadari adanya aset budaya berupa situs prasejarah Leang Panning, para mahasiswa memfasilitasi lokakarya sederhana bertajuk "Be A Young Tour Guide." Kegiatan ini disambut antusias oleh para pemuda desa, yang diajak untuk mengenali narasi sejarah lokal dan berlatih percakapan dasar dalam Bahasa Inggris. Tujuannya adalah menumbuhkan rasa percaya diri dan kebanggaan akan warisan budaya mereka, sekaligus membuka wawasan akan potensi ekonomi kreatif di masa depan.
"Kami datang bukan untuk mengajari, melainkan untuk belajar bersama dan bergerak bersama masyarakat," ujar Mohammad Dzaky Zaidan. "Nama 'Lentera Wanua' sendiri terinspirasi dari semangat warga. Cahayanya datang dari antusiasme anak-anak saat mengaji dan keingintahuan para pemuda untuk memajukan desanya. Kami hanya membantu menyalakannya."
Inisiatif ini mendapat sambutan hangat dari tokoh masyarakat setempat, yang melihat adanya perubahan positif, terutama pada semangat anak-anak dan pemuda.
"Kehadiran adik-adik mahasiswa ini seperti penyemangat baru bagi kami. Anak-anak jadi lebih rajin ke mushola, dan para pemuda kami mulai melihat bahwa desa kita punya sesuatu yang berharga untuk ditunjukkan pada dunia," ujar seorang perwakilan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wanua Waru.
Sebagai wujud keberlanjutan, program ini juga menghasilkan beberapa perangkat sederhana, seperti artikel digital untuk promosi wisata dan buku saku "Buku Cinta Wanua Waru." Buku ini berisi rangkuman materi keislaman praktis dan panduan dasar kepariwisataan, yang diharapkan dapat menjadi pegangan bermanfaat bagi warga, bahkan setelah program KKN berakhir.