Perlukah Manajemen Perencanaan Yang Matang Untuk Memulai Sekolah Di Masa Pandemi Ini ?
Â
Melisa, S.Pd
Guru SMA Negeri Unggul Dharmasraya
Mhs. Magister (S2) Manajemen Pend. Islam PPs IAIN BSK
Lelah rasanya merubah kebiasaan yang sebelumnya hidup bebas mau kemana-mana saja bisa tetapi sekarang di batasi, apapun harus mengikuti prosedur covid. Â
Bidang apapun kini  berdampak karena Covid-19 ini,  seperti bidang ekonomi, bidang politik, bidang pertahanan dan keamanan bidang sosial dan budaya dan bidang pendidikan,  karena semua bidang ini menyangkut kepada orang banyak.Â
Terutama pada bidang pendidikan yaitu adanya siswa dan guru berkumpul bersama untuk meraih ilmu, sudah 5 bulan ini siswa menjalani masa PSBB, tetapi sudah 3 bulan ini sudah berakhir masa PSBB dan muncul istilah baru yaitu dengan New Normal yaitu pembiasaan yang baru di mana kita diwajibkan untuk memakai masker mencuci tangan dan menjaga jarak nah kebiasaan tersebut sangat mengganggu rutinitas sehari-hari seperti normalnya karena karena untuk berkumpul pun kita harus mengikuti aturan-aturan New Normal.
Ada beberapa syarat untuk dibukanya sebuah sekolah dengan adanya pengelompokan daerah yang berwarna merah, orange, hijau. Di mana saat awal new normal, sekolah yang boleh dibuka hanya daerah yang berzona hijau, dalam 2 bulan ini terjadi perubahan sekolah yang boleh dibuka yaitu daerah yang berzona hijau dan orange, namun dengan syarat harus menggunakan prosedur covid 19, yaitu menggunakan masker mencuci tangan dan menjaga jarak, namun itu semua merubah kebiasaan untuk berkumpul bersama dan membatasi agar untuk berkumpul bersama.Â
Dari segi siswa belajar online kurang memahami materi yang sulit,  maka dari itu  memudahkannya pemerintah sudah membuat kurikulum darurat yaitu kurikulum yang fundamental saja yang di berikan kepada siswa, satu kendala lagi siswa pun sudah mulai bosan dengan pelajaran jarak jauh yaitu belajar sendiri dan metode yang monoton mereka ingin berkumpul dengan teman-temannya
Oleh karena itu Dinas Pendidikan membuat suatu kebijakan yaitu menggunakan sekolah shift, satu kelas hanya boleh 15 orang menjaga jarak tempat duduk dan 1 jam pelajaran 1 mapel.Â