Mohon tunggu...
Melin Tri Murti 190402080017
Melin Tri Murti 190402080017 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Unikama

Pelajar di salah satu Universitas di Malang Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hilangnya Seorang Traveler

20 November 2020   17:18 Diperbarui: 20 November 2020   17:24 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suara itu berasal dari jalan yang tadi dilalui George namun kali ini lebih keras dan lebih dekat. Karena panik, George mulai berlari secepat yang dia mampu. Namun aneh semakin dia berlari menjauh suara langkah kaki itu justru semakin berat dan semakin mendekatinya. Rasa takut semakin menjalar dalam hati George, dia berlari semakin cepat dan menerjang apapun dihadapanya dengan membabi buta. Tanpa disadari olehnya, George tersandung akar pohon dan membuatnya terjatuh ke dalam lembah hutan dan membuatnya tak sadarkan diri.

" Ah dimana ini .. ". George tersadar dan mendapati dirinya terbaring diantara dua batu besar. George mencoba untuk bangkit namun apa daya tenaganya terkuras habis dan dikarenakan insiden sebelumnya George mengalami retak tulang kaki dan beberapa otot lengannya putus. Setelah mencoba dengan susah payah akhirnya dia dapat bangkit dan melanjutkan perjalanan walau harus tertatih-tatih menahan rasa sakit dan rasa lelah yang luar biasa. 

Setelah berjalan cukup jauh, George sampai disebuah desa yang tepencil. "Aku tak pernah tahu disini ada desa, dan sepertinya desa ini tak terdapat didalam peta.. Ah masa bodoh yang penting aku bisa selamat., si sialan william itu pasti ada di desa ini." Kata George. Saat memasuki desa keanehan terjadi. Seluruh penduduk desa yang george temui menatapnya dengan tatapan yang dingin tanpa ekspresi. "Ah apa karena aku orang luar, .. Lagipula siapa yang tak akan menatap asing dengan orang yang berpakaian kotor, kacau balau dan keluar dari hutan sepertiku" pikir George.

Pada awalnya George ingin mencari keberadaan William, namun dia telah mencapai batas lelah,lapar dan rasa sakit. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke sebuah kedai untuk mengisi perut dan beristirahat. Saat pertama memasuki kedai, lagi-lagi hanya tatapan dingin yang dia dapatkan dari para pelanggan di kedai tersebut. Semuanya kecuali pemilik kedai dan seorang pelayannya yang menyambut ramah. "Silakan tuan" kata pelayan tersebut sembari mempersilakan George duduk, dia lalu menyodorkan buku menu. 

" apakah tuan ingin mencoba makanan terbaik kami" tanya pelayan tersebut. "makanan apa itu ?" tanya george balik. " steak daging dengan saus spesial tuan" jawab pelayan itu disertai dengan senyuman." Baiklah aku pesan satu" pinta george. Pelayan itu lalu menulis pesanan George dan meminta george untuk menunggu beberapa saat. Tak berselang lama makanan pun datang. George melahap potongan daging steak itu dengan rakus. "waah enak sekali .. Apa aku boleh pesan satu lagi?" pinta George. 

"tentu tuan .. " jawab pelayan tersebut. Tanpa sadar George melahap habis 5 porsi steak daging seorang diri. "Baiklah saatnya membayar ".. Kata George sembari merogoh saku jaketnya untuk mengambil dompet guna membayar makanan yang telah ia makan.

"Sialaan.. Dompetku tak ada. Pasti hilang dihutan sewaktu aku terjatuh malam itu." Kata George dengan sedikit berteriak. George akhirnya memutuskan untuk menemui pemilik kedai dan menjelaskan apa yang terjadi hingga dompetnya hilang. Setelah dijelaskan pemilik kedai tersebut tersenyum lalu berkata " tak apa , aku mengerti dengan apa yang telah kamu alami. Beberapa waktu yang lalu ada seorang pria malang yang bernasib sama sepertimu". 

"William .. " pikir George. Pemilik kedai tersebut melanjutkan kalimatnya.. " tenang saja kamu tak perlu membayar .. Sama seperti pria ini yah tak perlu membayar". George menatap keheranan dan bertanya " pria ini ? .. Apa maksudmu dengan pria ini?". "Iya pria yang kuceritakan tadi .." Kata pemilik kedai sembari menunjuk potongan daging steak yang tersisa di piring. George terdiam membatu, jantungnya seakan terhenti .. Dia memutuskan untuk berlari keluar kedai namun belum sempat dia beranjak dari mejanya .. "Jleeeb" tiba-tiba pisau daging besar dan tajam menghujam punggung George dan menembus dadanya. 

George tak dapat melakukan perlawanan. Dia pasrah terhadap ajalnya.. Yang bisa dia ingat disaat terakhirnya hanyalah tubuhnya yang diseret menuju ruang penjagalan dan disana dia melihat jasad manusia digantung layaknya daging babi. George meyakini itu adalah William saat melihat topi merah yang masih melekat dikepalanya. Lalu semuanya menjadi gelap dan yang dia dengar hanyalah suara pisau daging yang memotong tubuhnya menjadi beberapa bagian. Hingga saat ini George dan William tak dapat ditemukan keberadaannya.

Mungkin kau bertanya-tanya bagaimana aku bisa tahu semua ini sedangkan George dan William tak kembali untuk menceritakan kisah mereka. Bagaimana aku bisa tahu persis setiap detailnya. Baiklah sebelum aku menjawab itu semua ijinkan aku memperkenalkan namaku. Kau bisa memanggilku GEORGE dan saat ini aku sedang menemanimu membaca kisah hidupku yang berakhir tragis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun