Terhitung satu tahun yang lalu, semua sektor dilanda berbagai perubahan dan penyesuaian akibat adanya Pandemi COVID-19. Berbagai kebijakan dan peraturan pun sudah banyak dibuat oleh pemerintah. Salah satunya yaitu dalam dunia pendidikan, dimana pada bulan Maret 2020 Kemendikbud menerbitkan surat edaran terkait pelaksanaan pendidikan dilakukan secara daring (dalam jaringan). Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kesehatan siswa, guru dan warga sekolah tetap terjaga.
Dalam pelaksanaan kegiatan KKN Tematik Tahun 2021, Universitas Pendidikan Indonesia turut membantu penguatan dalam bidang pendidikan dan ekonomi dengan mengusung tema “Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM”. Melalui kegiatan KKN tersebut, Melinda Monica Putri sebagai peserta KKN Universitas Pendidikan Indonesia memfokuskan kepada bidang pendidikan dan melaksanakan beberapa program. Salah satunya yaitu program pendampingan kepada orang tua siswa kelas 6 SD.
Pendampingan kepada orang tua siswa dilaksanakan secara daring melalui japri (personal chat) di WA. Diajukan beberapa pertanyaan terkait bagaimana pola belajar siswa selama PJJ satu tahun terakhir ini dan kendala apa saja yang dihadapi dalam mendampingi siswa belajar dirumah. Sebagian besar orang tua berpendapat bahwa walaupun terkendala beberapa hal, secara keseluruhan pola belajar anak mereka baik selama PJJ ini. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari pengawasan dan pendampingan orang tua selama pembelajaran berlangsung. Selain itu, banyak orang tua juga bercerita bahwa guru di sekolah mereka sudah mengajar dengan cukup baik walaupun hanya dengan memberikan video pembelajaran maupun voice note via WAG (WA Group).
Dalam kasus tersebut, terlihat bahwa adanya kolaborasi atau kerjasama antara pihak sekolah yaitu guru dan pihak orang tua siswa. Kerjasama tersebut berdampak pada pembelajaran siswa yang baik, termasuk materi yang disampaikan pun dapat diterima dengan baik pula. Dengan adanya kerjasama antar guru dan orang tua, akan tercipta suasana belajar yang nyaman dan kondusif bagi siswa dan mempermudah pelaksanaan pembelajaran daring. Sehingga walaupun dengan belajar dirumah dan secara daring, tujuan pendidikan pun dapat tetap tercapai.
Selama pembelajaran daring, siswa berpotensi besar mengalami penurunan motivasi dan semangat belajar serta mudah merasa bosan dan jenuh. Disini, peran guru sangat diutamakan. Guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyiapkan bahan ajar agar siswa semakin termotivasi dan semangat walaupun dengan perubahan suasana belajar. Selain peran guru yang diutamakan, peran orang tua dalam mendorong siswa untuk tetap semangat belajar juga sangat diperlukan. Orang tua sebagai orang yang paling dekat dengan siswa harus bisa menjadi motivator dan pendamping sekaligus pengawas yang baik selama siswa belajar dirumah. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa orang tua sebagai wali siswa terkendala apalagi jika kedua orang tua siswa bekerja sehingga masih kurang dalam pendampingan belajar anaknya. Hal seperti ini bukan berarti bahwa orang tua bisa melepas anaknya begitu saja. Karena pada dasarnya proses pembelajaran siswa memang bukan tanggung jawab guru namun orang tua adalah yang utama. Untuk itu, penting menciptakan kontribusi yang baik selama mendampingi pembelajaran daring siswa. Hal ini dikarenakan dengan adanya kerjasama dan aksi sesuai kapasitasnya masing-masing akan sangat berpengaruh terhadap pembelajaran daring yang maksimal bagi siswa selama kegiatan PJJ.
Melinda Monica Putri (1806214)
DPL: Dra. Heni Rusnayati, M.Si.
