Mohon tunggu...
MELINDA WAHIDATULMAULIDA
MELINDA WAHIDATULMAULIDA Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya hobi bermain badminton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

evolusi akutansi syariah dari masa kejayaan islam hingga era modern

1 Oktober 2025   11:53 Diperbarui: 1 Oktober 2025   11:53 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kebangkitan di Abad ke-20

Kebangkitan akuntansi syariah baru terlihat kembali pada abad ke-20, khususnya sejak tahun 1970-an. Saat itu muncul kesadaran umat Islam untuk membangun sistem keuangan yang bebas dari riba dan sesuai syariat. Lahirnya Mit Ghamr Savings Bank di Mesir menjadi tonggak sejarah. Bank tabungan ini menjadi pionir lembaga keuangan syariah modern dan menginspirasi berdirinya bank-bank syariah di banyak negara.

Perkembangan ini menuntut adanya standar pencatatan yang sesuai syariah. Maka lahirlah lembaga internasional seperti Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI) pada 1991 di Bahrain, yang merumuskan standar akuntansi untuk lembaga keuangan Islam. Beberapa tahun kemudian berdiri Islamic Financial Services Board (IFSB) pada 2002, yang fokus pada regulasi dan pengawasan lembaga keuangan syariah.

Di Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sejak 2002 mulai menyusun Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Syariah. Standar ini mengatur pencatatan berbagai akad seperti murabahah, mudharabah, musyarakah, ijarah, bahkan wakaf. Kehadiran PSAK Syariah menjadi langkah penting agar laporan keuangan bank dan lembaga syariah di Indonesia seragam dan dapat diaudit dengan prinsip Islam.

Kebangkitan ini bukan sekadar teknis, melainkan juga spiritual. Akuntansi syariah hadir sebagai upaya mengembalikan dunia bisnis dan keuangan ke jalan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam: keadilan, transparansi, dan pertanggungjawaban kepada Allah.

Akuntansi Syariah di Era Modern

Kini, akuntansi syariah berkembang pesat dan melampaui sekadar kebutuhan perbankan. Industri halal global---mulai dari makanan, farmasi, kosmetik, hingga pariwisata---menuntut adanya sistem akuntansi yang mencerminkan halal value chain.

Akuntansi syariah modern memiliki ciri khas yang membedakannya dari akuntansi konvensional:

1. Berorientasi keadilan, bukan hanya laba.

2. Bebas riba, gharar, dan maysir, sehingga laporan keuangan harus menunjukkan kehalalan transaksi.

3. Akuntabilitas ganda, yakni pertanggungjawaban kepada pemilik modal sekaligus kepada Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun