Mohon tunggu...
Melina
Melina Mohon Tunggu... Lainnya - Teknisi Pangan

Menulis untuk sharing, karena sharing is caring.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Hati-hati dengan Wisata "Final Destination" di Kolam Renang

6 Juni 2022   14:09 Diperbarui: 8 Juni 2022   11:02 3339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang wisatawan meninggal di kolam renang. Sumber: Tribun Jakarta/Dwi Putra Kesuma.

Akhir-akhir ini, staycation telah menjadi tren bagi warga +62 untuk menikmati akhir pekan, bersantai dengan keluarga, dan rekreasi, serta sebagai pilihan untuk melepas stress atau self-healing. Staycation ini menjadi pilihan bagi mereka yang tidak memiliki waktu untuk berlibur dan memiliki budget yang pas-pasan.

Berenang menjadi salah satu kegiatan yang paling sering ditawarkan saat staycation. Olahraga air yang satu ini terutama sangat digemari oleh anak-anak. Sehingga, staycation yang memiliki fasilitas kolam renang dinilai memiliki nilai plus bagi yang ingin berlibur bersama keluarga. 

Bermain air memang menyenangkan bagi si kecil. Di sisi lain, berenang juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan anak. Di antaranya dapat meningkatkan kesehatan paru-paru dan jantung, melatih otot, meningkatkan fungsi kognitif, serta dapat memberikan postur tubuh yang baik.

Namun, perlu diperhatikan, olahraga air yang dianggap ramah ini bisa berubah menjadi olahraga ekstrim bila ditangani dengan salah. Faktanya, WHO telah menyatakan bahwa 7% kematian di dunia berasal disebabkan oleh kasus tenggelam, di mana anak-anak dan laki-laki memiliki resiko lebih besar sebagai korbannya.

Anak-anak berumur 1 sampai 4 tahun memiliki resiko terbesar, diikuti dengan anak-anak berumur 5 hingga 14 tahun. Sedangkan dari segi gender, hampir 80% korban yang meninggal adalah laki-laki karena laki-laki cenderung mabuk-mabukan dan sering kali berenang sendirian.

Kasus Kematian Saat Berenang di Indonesia

Di Indonesia belum lama ini juga, ada kasus seorang anak meninggal karena tenggelam di kolam renang. Peristiwa ini menimpa seorang anak laki-laki berumur 7 tahun yang nekat untuk berenang di kolam renang khusus dewasa dengan kedalaman 1,5m. Kejadian ini terjadi di bulan Mei di daerah Bekasi. Menurut berita, petugas kolam renang sudah berusaha mencegah anak tersebut. Namun, si anak sudah terlanjur menceburkan diri ke kolam renang dan ternyata si anak tidak bisa berenang. Ketika petugas berusaha menyelamatkan, nyawa anak tersebut sudah tak tertolong. (Berita selengkapnya di sini).

Masih di bulan yang sama, Mei, dan daerah yang sama, Depok, seorang anak berinisial MI yang berumur 4 tahun tewas akibat tenggelam ketika berwisata di Kolam Renang Taman Herbal Insani. Menurut rekaman CCTV, anak ini menerobos garis antara kolam renang anak-anak dan kolam renang dewasa yang memiliki kedalaman 1,2m. (Berita selengkapnya di sini).

Bali yang menjadi kota tujuan wisata pun tak luput dari kejadian ini. Seorang anak perempuan berusia 3 tahun ditemukan mengambang dengan posisi wajah menghadap ke bawah. Anak ini kemudian dilarikan ke rumah sakit, namun sudah terlambat [*]. Sebelumnya, kasus kematian akibat tenggelam di kolam renang juga terjadi di Lampung [*] dan Purbalingga [*], bahkan kali ini korbannya berusia remaja.

Menurut WHO, pada tahun 2016, angka kasus tenggelam di Indonesia mendekati 9000 orang. Angka kematian ini lebih besar dibandingkan angka kematian akibat gizi buruk atau HIV/AIDS. Bahkan angka sebenarnya bisa jadi lebih besar karena kematian yang tidak tercatat atau tidak dilaporkan. Dan meskipun tidak berujung kematian, tenggelam dapat mengakibatkan kerusakan pada otak dan masalah fisik lainnya.

Lalu, bagaimana mencegah hal ini terjadi?

Ada 5 Faktor yang Meningkatkan Resiko Tenggelam di Kolam Renang

Sebagian besar kasus tenggelam di kolam renang disebabkan oleh keteledoran dan lepasnya pengawasan orangtua terhadap anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun