Mohon tunggu...
Melina
Melina Mohon Tunggu... Lainnya - Teknisi Pangan

Menulis untuk sharing, karena sharing is caring.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Apa yang akan Terjadi Jika Kita Tidak Makan Mi Selama 30 Hari?

13 Januari 2022   07:16 Diperbarui: 14 Januari 2022   13:13 1327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makan mi. Sumber: Kompas.com

Gluten selain dapat menimbulkan reaksi alergi, dapat menyebabkan gangguan kekebalan tubuh dan malnutrisi pada kelompok orang pengidap penyakit Celiac.

Pada penderita penyakit Celiac, protein gliadin pada gluten memicu reaksi imun dalam tubuh sehingga timbul peradangan. Reaksi ini merusak lapisan usus kecil, sehingga penyerapan nutrisi jadi terganggu. Cirinya adalah diare, kembung, buang gas, kurang darah. Tapi beberapa penderita juga tidak menunjukkan gejala.

2. Garam

Indomie rasa ayam bawang mengandung 1330 mg garam per sajian (Sumber: dokumen pribadi).
Indomie rasa ayam bawang mengandung 1330 mg garam per sajian (Sumber: dokumen pribadi).

Garam dalam sebungkus mi instan dapat mencapai 2400 mg, dimana sudah melebihi 40% kebutuhan garam per hari menurut WHO. Tingginya kandungan garam ini menyebabkan mi instan tidak baik untuk dikonsumsi terlalu sering dan terus menerus, karena dapat meningkatkan resiko hipertensi/tekanan darah tinggi, stroke, dan kerusakan ginjal.

3. Lemak

Tingginya kandungan lemak pada mi instan disebabkan oleh proses penggorengan saat pembuatan membuat mi instan.

Kandungan lemak yang tinggi ini menyebabkan mi instan memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna hingga dapat diserap usus halus. Makanan berlemak tinggi ini dapat memicu peningkatan asam lambung, sehingga harus dihindari oleh penderita penyakit maag.

Selain itu, kandungan lemak dapat meningkatkan kolesterol dalam darah, sehingga bila dikonsumsi setiap hari akan menungkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

4. Karbohidrat

Karbohidrat dalam mi instan yang kita konsumsi akan dicerna menjadi gula yang lebih sederhana kemudian diserap oleh tubuh dan meningkatkan gula darah. Gula darah itu akan meningkatkan kadar insulin. Bila kondisi ini terus menerus terjadi, dapat menimbulkan kondisi ketidakpekaan tubuh terhadap zat insulin, sehingga meningkatkan risiko penyakit diabetes melitus 2.

5. Kalori

Sebungkus mi instan dengan berat sekitar 80 gr dapat menyumbang 300-420 kkal kalori, sekitar 20% dari total energi yang dibutuhkan per harinya, yaitu rata-rata 2.000 kalori (wanita) dan 2.500 kalori (pria).

Meskipun mi instan menyumbang kalori yang cukup besar, mi instan tidak dapat dikonsumsi sebagai pengganti makanan pokok harian karena tidak mengandung gizi yang seimbang dan dapat menyebabkan defisiensi zat nutrisi atau malnutrisi.

6. Monosodium glutamat (MSG) & bahan pengawet dalam mi instan

BPOM sudah mengklarifikasi bahwa baik MSG maupun pengawet yang digunakan dalam mi instan aman untuk dikonsumi. Bahan-bahan yang diizinkan untuk dipergunakan untuk pembuatan makanan dan minuman, tentu sudah diuji terlebih dahulu apakah dapat menimbulkan efek pada kesehatan dan telah diatur takaran penggunaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun