Bila sudah mengikhlaskan
Akan lebih mudah memaafkan
Bila sudah yakin pada takdir-Nya
Tak akan ada lagi permusuhanMemaafkan bagai memberi pelajaran
Pada diri, pada kesalahan yang dilakukan
Memaafkan menjadi jalan
Agar sadar diri ini adalah makhluk Tuhan
Terbiasa memaafkan menjadi penolong
Bagi diri sendiri, bukan yang lain
Memaafkan membuat hati tenang
Meski banyak halangan di tengah jalan
Manusia Tempat Salah, Memaafkan Haruslah Ada
Anak keturunan Adam a.s. telah ditakdirkan sebagai tempat berbuat khilaf dan salah. Setiap hari ada saja perbuatan yang tidak berkenan di hati lantaran manusia sebagai makhluk sosial satu sama yang lain. Perbedaan ekonomi, sosial, pendidikan dapat menjadi penyebab suatu perselisihan.
Perselisihan yang tidak berlarut pasti akan diakhiri dengan cepat. Suasana akan kembali tenang. Namun, ada kalanya perselisihan itu terasa sangat alot sehingga butuh keikhlasan dari salah satu pihak untuk menyatakan maaf.
Maaf-memaafkan tidak hanya dilakukan saat Idulfitri, ya. Memaafkan dilakukan saat seseorang menyadari bila dia telah melakukan kesalahan atau kekeliruan kepada orang lain. Memaafkan adalah bentuk keikhlasan hati seseorang terhadap ketidaksukaannya pada sesuatu.
Memaafkan Karena Biasa Berbuat Salah
Manusia yang sering berbuat salah dan tahu bahwa dia melakukan kesalahan, lalu menanggalkan keegoannya akan berusaha meminta maaf. Meskipun begitu memaafkan adalah suatu kondisi hati dan jiwa seseorang yang merelakan dirinya menerima keadaan yang tidak mengenakkan. Ini adalah perilaku yang tidak hadir begitu saja.
Memaafkan itu butuh proses agar benar-benar berasal dari hati. Sebab, seringnya orang berkata 'memaafkan', tetapi justru mengungkit kembali kesalahan yang telah terjadi. Memaafkan seakan mudah terucap, tetapi dia membutuhkan waktu agar hati menjadi tenteram.
Oleh karena itu ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk melakukan kata 'memaafkan'. Pertama, kita harus sadar bahwa kita pun pernah melakukan suatu kesalahan, karenanya kita tidk akan buru-buru menghakimi dan menolak permohonan maaf seseorang.
Kedua, sering-seringlah beristigfar karena kalimat itu akan meleburkan kesalahan kita dan akan membuka hati dan pikiran kita untuk menyatakan langsung kata 'maaf' itu.