Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

BTCB, Caraku Belajar Menjelang Ujian: Efektif!

1 Desember 2022   15:59 Diperbarui: 2 Desember 2022   03:41 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Andrea Piacquadio/Pexels)

Siapa yang tidak kenal dengan sistem kebut semalam (SKS) menjelang ujian?

Saya pernah melakukannya untuk beberapa waktu. Namun, akhirnya saya tobat sebenar-benar tobat.

Sistem kebut semalam (SKS) ini membuat saya kewalahan dan kapok tidak akan mengulanginya.

Impian memiliki nilai yang bagus baru saya rasakan menjelang kelas 3 SMP. Kenapa sih enggak dari dulu tobatnya? Itu karena saya belum memiliki target-target pencapaian tertentu dalam hal belajar.

Target Nilai dan Kebanggaan

Pada saat SD, tidak ada target di dalam diri ini untuk mendapatkan nilai atau peringkat kelas. Namun, saat itu nilai-nilai saya tidak terlalu buruk. Terbukti saya masih mendapatkan peringkat 3 besar di kelas.

Baru setelah SMP, pelajaran terasa sangat sulit. Apalagi saat di kelas 1 SMP untuk mendapatkan peringkat 10 besar itu tidak mudah. Kelas itu termasuk kelas unggulan, yaitu kumpulan siswa dengan NEM SD tertinggi.

Bukannya menjadi termotivasi dengan teman-teman yang pandai, berada di kelas itu membuat saya pesimis untuk mendapatkan nilai yang bagus.

Di saat teman-teman berlomba mendapatkan juara kelas, saya malah asyik bermain bersama teman. Alhasil, sampai kenaikan kelas pun saya harus didepak dari kelas unggulan.

Berteman dengan Orang yang Tepat

Begitulah adanya saya menjelang kenaikan kelas 3. Saya memiliki teman yang mau diajak berdiskusi, kerja kelompok, dan main bareng. Saya melihat cara teman belajar dan mencobanya dengan diri saya sendiri. Nyatanya, saya tidak pernah menyukai cara yang mereka lakukan.

Menjelang ujian, hampir seluruh siswa menggunakan sistem SKS. Saya pun mencoba melakukannya, tetapi  saya terbebani dengan hal itu. Meskipun saya sudah membagi waktu belajar, sistem SKS tidak akan mampu memenuhi banyaknya hapalan atau materi yang akan dipelajari.

Keresahan dan ketakutan akan ketidakmampuan diri tidak mampu membendung banyaknya hapalan. Akhirnya membuat saya menemukan cara yang lebih efektif dari SKS.

Untuk siswa yang jago dalam sistem SKS, mereka akan sangat mengelu-elukan sistem ini. Katanya, dengan sistem ini materi lebih mudah melekat di otak.

Berbeda dengan saya, sistem ini membuat otak saya mendadak penuh dan saya merasa bingung harus memulai hapalan/membaca dari mana.

Karena tidak menginginkan hal itu berlanjut, akhirnya saya putuskan berhenti menggunakan sistem SKS. Saya menggantinya dengan sistem Baca, Tandai, Catat, Baca (BTCB).

Teknis Sistem BTCB

Dengan sistem ini, pertama saya akan memulainya jauh sebelum ujian berlangsung. Proses itu akan dimulai terhadap pelajaran yang paling banyak materinya. Biasanya 3 bulan sebelum ujian, buku catatan sudah mulai disiapkan dan ditumpuk di dekat tempat tidur.

Kedua, bacalah sekilas materi yang ada sebelum tidur. Ketiga, siapkan stabilo berwarna-warni dan memberi tanda pada materi yang dianggap penting. Bahkan bila perlu, saya buat gambar khusus agar mata saya mudah mengingat di mana letak materi itu.

Keempat, setelah saya rasa 3 materi sudah ditandai, maka saya mulai mencatat rangkuman dari apa yang telah saya baca dan tandai tadi dalam sebuah catatan kecil.

Catatan ini akan saya baca kembali ketika bangun tidur, setelah salat subuh. Bahkan catatan ini akan saya bawa sampai ujian dimulai sebagai bahan bacaan, bukan contekan.

Setelah melakukan teknik itu, saya sadar bukan hanya nilai saya yang berubah, tetapi saya menemukan kesenangan dalam belajar. Tidak ada lagi rasa ketakutan akan ujian. Saya jauh lebih siap daripada ujian itu sendiri.

Dengan cara seperti itu, ujian mendadak pun tidak masalah. Toh, saya sudah belajar sebelumnya. Bahkan saya dapat mengingat dengan jelas  halaman materi yang telah saya baca. Sukses. Itulah yang saya katakan. Tanpa menyontek, saya bisa mengalahkan nilai NEM sang juara kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun