Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta yang Sederhana (4)

7 Februari 2021   07:10 Diperbarui: 7 Februari 2021   08:26 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Malam ini. Nanti kamu ke rumahku dulu lalu kita ke rumahmu. Oke, Non?"
Ifa mengangguk dengan senyum yang mulai mengembang.

***

Kedatanganku di rumah Ifa disambut hangat oleh Papa dan Mama. Mungkin karena aku sudah lama tidak berkunjung ke sana. Bisa jadi kehangatan mereka untuk menutupi sakit yang ada di hati.

"Wah, sudah lama kamu tidak main ke sini! Sibuk ya?" tanya Mama yang selalu ceria saat bertemu denganku.

"Hehehe ....Tidak sibuk, Ma. Hanya saja Ifa tidak ngajak aku nginap ke sini." ucapku sambil melirik Ifa.

"Kalau Ifa tidak mengajakmu, kamu datang saja. Mama senang kamu main ke sini," bela Mama tanpa memperlihatkan sisi kemarahannya kepada Ifa.

"Benarkah, Ma? Kalau iya, aku mau pindah saja ke sini," ucapku tertawa kecil. Ifa masih diam. Mama mengangguk pelan.

"Boleh ya, Fa," aku sedikit merenggek memadang ke arah Ifa.

"Boleh kan, Fa?" tanya Mama yang tiba-tiba menyebut namanya. Ah, tiga hari sudah Mama mendiamkannya. Baru hari ini Ifa dimintai jawaban. Ifa mengangguk. Aku tersenyum memperhatikan tingkah Ifa dan Mama.

"Ifa ke kamar dulu ya, Ma." ajak Ifa. Aku segera mengikuti langkahnya. Kuletakkan tas ranselku di samping meja belajar. Sudah bertambah banyak buku di kamarnya. Tempat tidur yang empuk dari merk springbed ternama, yang katanya tidak akan kempes bertahun-tahun tertutup rapi oleh bed cover bermotif fulkadot ungu muda. Kubenamkan tubuhku di sana. Rasanya baru kali ini aku ke sini.

Kamar yang ditempati Ifa dua kali lipat dari kamar yang kutempati. Kasur busa yang melenyot ke sana-ke sini membuat badanku tambah sakit. Namun, untuk mengganti yang baru aku akan memikirkannya lagi. Mending kusimpan uangnya untuk kebutuhanku. Mungkin juga akan kukirimkan untuk kedua orang tuaku di kampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun