Akuntansi adalah ilmu yang sudah tidak asing dan tidak dapat terhindarkan di kehidupan sehari-hari bermasyarakat. Akuntansi juga merupakan salah satu profesi tertua yang ada di dunia, oleh karena banyak ditemukannya bukti-bukti dalam perkembangan akuntansi di dunia yang membuat akuntansi menjadi suatu hal yang pasti tidak asing lagi pada saat ini.
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai akuntansi, mari terlebih dahulu memahami apa pengertian akuntansi menurut para ahli, Akuntansi yang di definisikan dari American Accounting Association (AAA) merupakan sebuah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan sebuah informasi tentang ekonomi guna memungkinkan penilaian serta pengambilan keputusan yang jelas & tegas untuk pihak yang menggunakan informasi tersebut.
Sedangkan jika kita mengutip dari American Institue of Certified Public Accountants (AICPA), akuntansi merupakan sebuah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat serta dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian yang setidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah proses pencatatan, pengukuran dan pelaporan data keuangan, transaksi transaksi dengan cara tertentu untuk menghasilkan suatu informasi bagi suatu pihak.
Akuntansi menurut Suwadjono juga adalah seperangkat yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian laporan informasi tersebut untuk pihak yang berkepentingan guna dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah proses pencatatan, pengukuran, pengidentifikasian, penggabungan dan penyajian data keuangan yang terjadi atas transaksi-transaksi serta kegiatan operasi suatu perusahaan untuk menghasilkan suatu informasi keuangan yang akurat serta relevan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Akuntansi pada awalnya berasal dari buku yang di tulis seorang pemuka agama & ahli matematika yang bernama Luca Paciolo judulnya “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni dan et Proportionalita”. Buku tersebut isinya tentang bagian pelajaran yang memuat tentang pembukuan bagi para pengusaha yang tersebar di daerah Eropa Barat yang kemudian di kembangkan oleh banyak pengarang setelahnya.
Dari perkembangan akuntansi di Eropa Barat, system pembukuan tersebut juga berkembang ke beberapa Negara seperti Belanda, Amerika Serikat juga Inggris. Sistem pembukuan di Belanda di sebut sistem Kontinental, di Inggris di sebut Anglo-Saxon 2. Tetapi sistem Anglo-Saxon 2 berkembang mulai abad pertengahan.
Lambat laun akuntansi mulai berkembang pesat di abad itu dan kemudian pada abad akhir 19, sistem pembukuan ini juga berkembang di amerika serikat dan muncullah nama Accounting atau akuntansi. Hingga pada abad ke-20 di gunakanlah komputer guna mempermudah praktik pembukuan sehingga dapat selesai dengan waktu yang efisien.
Sedangkan mulai berkembang di Indonesia mulai tahun 1642, tetapi bukti yang valid terdapat pada buku Ampbhioen Societeit yang ada mulai sejak tahun 1747 dan berlanjut setelah Undang Undang tanam paksa dihapus di tahun 1870 yang mengakibatkan bermunculannya banyak pengusaha swasta Belanda yang muncul dan menanam modal di Indonesia. Setelahnya juga akuntansi berkembang tahun 1642, dan jejak yang terkait praktik akuntansi di Indonesia.
Selanjutnya praktik akuntansi di Indonesia ditemukan kembali di tahun 1747 yang ditemukan lewat pembukuan Amphioen Sociteyt berdudukan di Jakarta. di masa ini Belanda mulai memperkenalkan sistem yaitu berpasangan atau double-entry bookkeeping yang juga diperkenalkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan belanda yang adalah organisasi komersial ke-1 di masa penjajahan juga memainkan peranan yang penting guna praktik bisnis din Indonesia.
Pada masa penjajahan, orang indonesia tidak ada yang bekerja sebagai seorang akuntan publik, dan orang indonesia yang bekerja di bidang akuntansi pertama adalah JD Massie, yaitu orang yang di angkat sebagai pemegang buku pada acara jawatab akuntan pajak di tanggal 21 september 1929. Setelahnya peluang bagi akuntan lokal di indonesia mulai adai dari tahun 1942-1945, dimana masaih dipakainya praktik model Belanda di era setelah kemerdekaan sekitar tahun 1950an.
