Mohon tunggu...
Meli Mariani
Meli Mariani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bimbingan Konseling dalam Masalah Khusus

28 November 2018   14:16 Diperbarui: 28 November 2018   14:22 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia pendidikan baik formal maupun non formal, itu merupakan  hak setiap anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Banyak sekolah-sekolah yang dibangun oleh negara yang berstatus negeri dan juga tidak kalah ketinggalannya dengan maraknya pembangunan sekolah swasta di negeri ini. Ini menandakan apa? 

Salah satunya adalah pendidikan merupakan suatu hal yang penting dan fundamental bagi rakyat Indonesia. Disetiap lembaga pendidikan itu harusnya dilengkapi dengan bimbingan Konseling dengan adanya guru bimbingan konseling seluruh aspirasi, minat bakat dan potensi siswa bisa tersalurkan dengan baik. Karena di bimbingan konseling juga ada layanan-layanan yang mewadahi siswa dalam lingkungan sekolahnya.

Beranjak dari hal itu, bimbingan konseling juga berfokus kepada permasalahan khusus yang ada pada peserta didiknya. Maksudnya bimbingan layanan konseling juga menyelesaikan permasalahan khusus tidak dimiliki oleh anak pada umumnya, dengan kata lain anak berkebutuhan khusus. 

Di sini konselor sangat memainkan perannya, Seorang konselor juga berusaha untuk mencapai tujuan yang sama dalam periode waktu yang jauh lebih singkat, Maka konselor haruslah bersikap general atau netral dalam menyikapi problema, karena fungsi dari konselor dapat juga sebagai pihak penengah atau bersikap lentur dan toidak boleh membedakan-bedakan kliennya. 

Karena sejatinya setiap klien yang datang itu adalah sebuah harapan dan impian bagi konselor dalam melaksanakan tugas konselor itu sendiri, dan bagi klien konselor merupakan tempat ternyaman bagi mereka untuk mengutarakan permasalahannya.

            Oleh karena itu dipemabahasan-pembahasan lalu telah dikaji peran dan tugas konselor , diantaranya :

  • Sebagai pelatih dan sekaligus pendidik.
  • Sebagai tenaga khusu yang ahli dalam bidangnya.
  • Sebagai penengah.
  • Sebagi rekan.

McLeod menyebutkan dalam bukunya (2008:536) bahwa beberapa ahli seperti Crouch, Larson, dan Beutler memberikan deifnisi sikap seorang konselor haruslah mempunyai keterampilan-keetrampilan khusus yang harus dipelajari dan dikembangkan. Dan dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus ada beberapa keterampilan yang harus ada pada konselor yaitu :

  • Keterampilan interpersonal
  • Ini berhubungan dengan perasaan konselor dan kedekatan hati konselor kepada kliennya. Bisa dikatakan dengan bahasa hati, apabila konselor mampu menggunakan kedekatan ini maka klien akan mudah mencurahkan permasalahan yang dihadapinya itu, sehingga konselor bisa mencarikan solusi dari permasalahan anak seperti anak autis, dan juga anak yang tuna rungu dan lain sebagainya.
  • Keyakinan personal
  • Maksudnya dalam diri konselor itu harus sifat yakin dan percaya bahwa permasalahan yang sedang ditanganinya itu bisa selesai dan tuntas dari dirinya sendiri.
  • Kemampuan konseptual
  • Disini berhubungan dengan pengetahuan konselor akan disiplin ilmu yang sedang dilakoninya , konselor mampu memberikan arahan-arahan dan dapat mewanti-wanti bahaya yang akan timbul jika melakukan suatu hal serta bisa memberikan sosialisasi keadaan anak kepada orang tua klien.
  • Ketegaran Profesional
  • Ketika konselor tersebut mendapatkan klien seorang ABK, maka terdapat beberapa tantangan-tantangan tersendiri dalam proses pelaksanaannya. Konselor yang sebagai manusia biasa, pasti mempunyai sebuah titik jenuh dimana akan terbesit sebuah pikiran bahwa kasus yan dihadapi adalah susah dan akan sukar dipecahkan, atau membutuhkan waktu yang relative lama. Mak dari hal ini perlu ditanmkan dalam diri konselor sifat sabar dan tegar dalam menghadapi permasakahn yang sedah dipecahkannya.
  • Menguasai teknik
  • Maksudnya dalam menghadapi permasalah khusus seperti ini, maka konselor harus punya dan paham akan teknik yang tepat digunakan dalam menghadapi klien yang berkebutuhan khusus.

Dengan adanya keterampilan-keterampilan ini, apabila sudah dikuasai konselor, maka konselor mampu dalam menghadapi anak yang berkebutuhan khusus dan juga permasalahan bimbingan konseling khusus lainnya. Sehingga segala permasalahn yang dihadpai anak ini dapat diatasi dengan cepat. Semoga bermanfa'at.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun