Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tidak Berani Medical Check Up, Karena Takut Ketahuan Sakit

25 Mei 2016   22:45 Diperbarui: 26 Mei 2016   10:30 2315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehat adalah kebutuhan utama manusia agar selalu bisa beraktivitas dan berproduksi setiap harinya. Tidak bisa dipungkiri jika seseorang sakit, maka hal tersebut juga akan mengganggu aktivitasnya dan pekerjaannya yang ujungnya akan mempengaruhi produktivitas yang berakhir dengan menurunnya penghasilan atau pendapatan untuk menunjang kehidupan sehari-hari.

Namun yang harus dipahami  bahwa sakit adalah sebuah keniscayaan. Cepat atau lambat, sering atau jarang, parah atau ringan, setiap manusia akan merasakan sakit. Dan harus diyakini, selain menurunkan produtivitas, sakit juga akan menyebabkan pengeluaran bertambah bahkan mungkin akan menguras persediaan atau tabungan yang sebenarnya dialokasikan untuk masalah lain.

Berdasar hal tersebutlah, sebenarnya para pegawai/karyawan/pekerja dan pejabat di instansi pemerintah maupun swasta dijadwal untuk melakukan medical check up secara berkala dan rutin. Tujuannya apa? Tujuannya adalah mendeteksi sedini mungkin jika di dalam tubuh terdapat bibit atau cikal bakal penyakit yang apabila didiamkan akan menyebabkan sakit yang lebih parah.

Jika diketahui sedini mungkin, penyakit yang kemungkinan bisa diobati akan lebih cepat tindakannya dan biaya pengobatanpun tidak terlalu berat. Jika penuakit yang diketahui bersifat kronik dan kecil kemungkinan untuk sembuh, pegawai/karyawan/pekerja tersebut akan dipensiunkan dini dengan pertimbangan produktivitasnya bagi suatu instansi mungkin akan lebih sedikit dibanding pengeluaran biaya pengobatan yang akan ditanggung.

Kenapa Penting Medical Check Up?

Terlepas dari pertimbangan keuntungan dan kerugian dari suatu instansi/perusahaan, sebenarnya tiap orang penting untuk dilakukan pemeriksaan medical check up secara rutin.

Medical check up adalah suatu tindakan pemeriksaan kesehatan diri secara menyeluruh yang bertujuan untuk mendeteksi dini kemungkinan adanya penyakit atau bakal penyakit yang akan menyebabkan kesakitan di masa yang akan datang.

Jenis medical check up mempunyai tingkatan, namun sebagai patokan biasanya pemeriksaan yang dilakukan pada paket dasar meliputi pemeriksaan tanda vital seperti tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan, pemeriksaan fisik mulai kepala sampai kaki, pemeriksaan jantung dan kelistrikan jantung, pemeriksaan organ dalam (paru, hati, lien, ginjal, prostat pada laki-laki dan idung telur pada perempuan), pemeriksaan darah untuk mendeteksi kelainan darah, hepatitis, kelainan hati dan ginjal, gula darah, kolesterol dan trigliserida.

Jika ditemukan kelainan dari hasil pemeriksaan tersebut, maka tentunya secara dini kita bisa melakukan tindakan antisipasi dari kelainan tersebut agar tidak sampai menjadi lebih parah bahkan merusak organ yang lain.

Sebagai contoh, seorang laki-laki usia 50 tahun rutin melakukan pemeriksaan medis tiap 6 bulan, saat pemeriksaan terakhir didapatkan hasul gula darah puasa (GDP) naik menjadi 180 mg/dl (normal 80-100 mg/dl), sedangkan pemeriksaan rutin 6 bulan yang lalu masih normal. Dari fisik memang terdapat kegemukan namun tekanan darah masih bagus. Jika dilihat dari kasus di atas, sangat mudah memperkirakan bahwa pasien terdeteksi memiliki diabetes mellitus (DM) paling tidak 6 bulan terakhir, sehingga rencana terapi untuk menfontrol gula darah lebih baik. 

Dibandingkan jika dia tidak pernah periksa berkala, tiba-tiba saat periksa didapatkan GDP naik, maka dokter pemeriksa tidak dapat memperkirakan kapan pertama kali dia terkena diabetes mellitus, sehingga target terapi untuk mengontrol gula darah lebih sulit dibandingkan dengan yang sudah diketahui. Perlu dipahami bahwa Diabetes Mellitus tipe 2 (DM tipe 2) ketika pertama kali dideteksi, secara penelitian bahwa sel beta pankreas yang berfugsi memproduksi insulin sudah mengalami failure sebanyak 50% dari seluruh total sel beta pankreas. Tentunya sangat bermanfaat jika DM diketahui sedini mungkin untuk mempetahankan sel beta pankreas yang tersisa.

Hasil Endoskopi Pada Pasien Muntah Darah (dokpri)
Hasil Endoskopi Pada Pasien Muntah Darah (dokpri)
Kenapa Kita Kebanyakan Takut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun