Mohon tunggu...
Melati JuliaRahma
Melati JuliaRahma Mohon Tunggu... Freelancer - Literacy Enthusiast and Freelance writer

Hi everyone ! Pecinta buku dan travel ini akan membagikan beragam tulisan yang menarik dari sudut pandang kaum millenial. So, budayakan membaca yaa Salam hangat, Mela

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Quarter Life" Makin Krisis di Tengah Pandemi

17 September 2020   19:12 Diperbarui: 19 September 2020   05:12 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: ENGIN AKYURT ON UNSPLASH

Selain untuk ditabung, sebagian gaji yang didapatkan akan digunakan untuk bersenang-senang menikmati masa muda. Mumpung masih single dan ingin menikmati uang hasil keringat sendiri.

Realitanya tidak semua impian yang ada dalam benak remaja tingkat akhir ini dapat serta merta mulus dijalani.

Mereka harus berlomba-lomba untuk menjual diri dan kompetensi mereka yang ditulis dalam selembar Curriculum Vitae yang menarik, agar dipanggil pihak HRD suatu perusahaan terkemuka. 

Nyatanya sudah ratusan lembar Curriculum Vitae dikirim melalui pos atau surel perusahaan idaman, tak satu pun yang mengontak balik.

Bak menunggu balasan cinta dari seseorang, hal ini banyak menguras pikiran dan tenaga hingga berujung pesimis dan depresi. Kepercayaan diri menurun dan menjauhkan diri dari pergaulan sosial karena sudah merasa gagal.

Di kondisi normal saja sudah sesulit itu. Di kala pandemi seperti ini apa lagi? Banyak asa yang patah seketika melihat realita bahwa sektor perkantoran dan industri harus dibatasi hingga berpengaruh ke segi ekonomi dan pemutusan kerja sepihak untuk mengurangi jumlah karyawan serta meminimalisir pengeluaran biaya perusahaan untuk pembayaran gaji. 

Dihadapkan pada kejamnya realita seolah tidak ada kesempatan bagi kaum usia quarter life untuk unjuk gigi.

Ketakutan dan kekhawatiran semakin meninggi hingga pilihan anti sosial dan menyerah pada keadaan seringkali menjadi pilihan. Seolah-olah dunia tidak berada dipihaknya.

Hanya saja, kelamnya realita dapat dihadapi dengan cara yang positif. Satu kunci ampuh adalah dengan mengenali pribadi masing-masing untuk pencarian jati diri.

Analisa SWOT pada diri sendiri dapat menjadi jawaban atas ketidakpastian tersebut. 

Tak jarang kaum milenial putus asa ditengah jalan karena mereka belum tahu jelas apa potensi diri mereka dan kekurangan apa yang masih dapat diubah untuk mendapat kesimpulan jika sebenarnya setiap individu adalah pribadi yang unik dan potensial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun