Mohon tunggu...
Melati Indah Sari
Melati Indah Sari Mohon Tunggu... Penulis - 18190024

Puisi adalah kata hati paling tulus nan suci.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Bumi di Tangan Manusia?

23 April 2019   00:46 Diperbarui: 23 April 2019   00:57 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepat pada hari ini, 22 April. Indonesia dan seluruh dunia sepakat merayakan Hari Bumi.

Dari hal tersebut dapat di simpulkan bahwasanya Hari Bumi pada dasarnya merupakan hari dimana kampanye dan ajakan di seluruh belahan dunia dapat serentak untuk mencegah adanya perusak-perusak hijaunya hutan dan birunya lautan. Hal tersebut telah menjadi sebuah gerakan global yang mendunia hingga kini. Pelaksanaannya di seluruh dunia dikordinasi oleh Earth Day Network's, sebuah organisasi nirlaba beraggotakan berbagai LSM di seluruh dunia.

Lebih fokusnya di Indonesia, berbagai permasalahan mengenai bumi sudah menjadi salah satu ancaman yang sangat meluas. Dimana ketika kehebatan kota dimana mana mulai dimanja begitu hebatnya sedangkan kemasyhuran desa lah yang menjadi umpannya. 

Indonesia yang sejatinya sejak lama dikenal sebagai Negara Kepulauan dengan keindahan dan kemasyhuran alam didalamnya, kini berusaha menyaingi dunia dengan gedung gedung menjulang tinggi dan fasilitas yang super mewah disetiap sudut kotanya. 

Seandainya kita tetap teguh pada tujuan bangsa bahwasanya Indonesia sebelumnya telah dikenal kemasyuran budaya serta alamnya, maka sampai kapanpun kita harus mampu menjaga dan mengembangkannya, tidak dengan merusaknya dengan berusaha menyaingi gedung yang menjulang tinggi. 

Karena pada sejatinya, gunung-gunung dengan ketinggiannya pun jauh lebih asri, joglo dan berbagai rumah adat denga nuansa sederhana pun jauh lebih nyaman ditempati, daripada gedung yang hanya mengandalkan fasilitas duniawi, serta hutan rindang dan lautan biru yang membentang tak lain juga jauh lebih menyejukkan siapapun yang menatapkan, daripada hamparan tanah gersang yang segera akan digarap untuk tempat-tempat penuh kemewahan.

Oleh karena itu, di Indonesia sendiri, apa yang dapat dipetik dari Hari Bumi? Bukannya plastik serta sampah semakin menjadi pakaian yang dikenakan bumi? Yang keberadannya menebal dan terus akan menebal? 

Lalu ketika fasilitas layaknya pendingin ruangan dan lain sebagainya menjadi pacuan utama untuk nyaman, bagaimana dengan desiran ombak serta rayuan pulau kelapa ditepi pantai? Bagaimana pula dengan hadirnya angina sepoi sepoi di desa-desa yang jauh dari bising kedaraan bermotor? Sejak awal dunia telah memperjuangkan dunia tetap pada hijau dan birunya, tanpa ada tanah tadus dan gersang karena ulah manusia didalamnya. 

Pula dalam Al-Qur'an Allah telah menerangkan Firman Nya pada Q.S Al-Baqarah:30 Yang artinya : "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, " Aku hendak menjadikan khalifah) di bumi " Mereka berkata, " Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, " 

Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"  Pada ayat tersebut, Allah telah menjelaskan bahwasanya Allah menciptakan manusia dibumi tidak lain untuk menjaga bumi itu sendiri, karena sifat dan sikap khalifah telah Allah titipkan pada setiap jiwa manusiaNya, tinggal bagaimana manusia mengolahnya.

Setelah ini, setelah dunia mengecam perusak bumi bahkan pun agama islam mentarget manusia harus mampu menjadi Khalifah di bumi. Apakah yang akan dilakukan kedepannya? Seandainya saja, kita tidak perlu susah susah terlihat mewah seperti Negara-negara asing diluar sana, cukup dengan menjadi diri sendiri, dengan khas nya sendiri, dan berusaha mengembangkan apa yang telah dimiliki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun