Mohon tunggu...
MEIVILIANA KOAGOUW
MEIVILIANA KOAGOUW Mohon Tunggu... Administrasi - Admin

Feel free to ask

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Penggunaan Dua atau Lebih Bahasa Dalam Lingkungan Pekerjaan

14 Januari 2023   12:55 Diperbarui: 14 Januari 2023   13:02 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Amira : "Mei, udah cek data dari client? coba tolong review dulu ya. Nanti minta tolong send ke

vendor"

Meivi : "Siap nanti dicek ya. Deadlinenya kapan?"

Amira : "Deadlinenya jam 3 sore nanti nih"

Meivi : "Okay siap"

Sebagai pekerja, terlebih lagi yang bersinggungan dengan data, kita pasti sudah tidak asing percakapan diatas. tidak ada yang salah dalam percakapan seperti contoh diatas. Namun dalam percakapan seperti itu apakah kita memperhatikan bahwa kita menggunakan lebih dari satu bahasa? ya kadang tanpa kita sadari kita memakai lebih dari satu bahasa untuk berbicara maupun melakukan percakapan. Percakapan seperti contoh di atas sudah menjadi bahasa sehari-hari yang kita gunakan.

Pada lingkungan kerja, seringkali kita mendapati para pekerjanya berbicara dalam dua atau lebih bahasa. Ini sudah menjadi suatu kebiasaan yang cukup menjadi trend, terkhususnya jika kita bekerja didaerah Jakarta. Penggunaan dua atau lebih bahasa saat berbicara baik mengobrol maupun memberikan presentasi, seringkali dianggap keren serta berwibawa. Tidak hanya untuk dianggap keren, berbicara menggunakan bahasa Indonesia dan dicampur dengan bahasa asing juga menjadi salah satu faktor seseorang bisa diterima dalam suatu lingkungan.

Dalam dunia pekerjaan, terkhusus pada kantor saya sendiri, penggunaan lebih dari satu bahasa seringkali terjadi. Di kantor saya, seringkali kami menggunakan bahasa Inggris atau istilah asing lainnya (yang kemungkinan berbahasa Latin) saat berbicara dengan rekan sekerja. Tidak menutup kemungkinan hal yang sama terjadi pada kantor atau lingkungan kerja lainnya. Setelah melakukan survei terhadap 30 orang teman saya yang bekerja kantoran, semua dari mereka melakukan pencampuran bahasa saat sedang berbicara. Ini dapat menunjukan bahwa hal ini sudah seperti kebiasaan umum untuk para pekerja. 

Bahasa yang paling umum digunakan sebagai campuran bahasa adalah Bahasa Inggris. Ada banyak sekali alasan mengapa orang-orang seringkali menggunakan dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris ketika berbicara dengan rekan sekerjanya di kantor. Beberapa orang mengatakan mereka mencampur penggunaan bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris karena sulit mengartikan suatu kata dalam Bahasa Indonesia. Mereka menyebutkan bahwa dalam percakapan, ada maksud yang lebih mudah disampaikan (lebih mudah mengerti) jika menggunakan bahasa Inggris. Ada juga beberapa orang yang sebelumnya pernah bekerja atau sedang bekerja dengan orang asing. Mereka terbiasa menggunakan bahasa Inggris sehingga ketika berbicara dengan rekan kerja yang sama-sama orang Indonesia. 

Alasan berikutnya adalah terbiasa dengan sistem komputer yang menggunakan bahasa Inggris. Sistem komputer yang berbahasa Inggris juga seringkali membuat orang sering menyebutkan beberapa kata dalam bahasa inggris kita berbicara tentang pekerjaan. Sebagai contoh, dalam dunia kerja, kita sering kali menggunakan dan lebih mengerti kata "Edit" dibanding kata "Sunting". Ada juga yang lebih sering menggunakan kata "Send" dibanding "Kirim". Ketika mereka ditanya mengapa lebih memilih kata yang sama dengan sistem komputer jawabannya adalah agar lebih mengerti maknanya.

Ada lagi suatu hal yang menjadi alasan ketika seseorang menggunakan lebih dari satu bahasa ketika mengobrol atau melakukan percakapan, yaitu lebih merasa diterima oleh lingkungan sekitarnya. Zaman yang berkembang, teknologi yang maju serta banyak pribadi dengan karakter yang berbeda menjadi salah satu alasan orang takut merasa tertinggal atau merasa dikucilkan. Terkhusus mereka yang sudah berusia diatas 35 tahun. Agar tidak merasa terbeban seperti itu, mereka melakukan penyesuaian. Salah satu penyesuaian yang dilakukan adalah menyesuaikan gaya bicara saat berinteraksi dengan generasi milenial yaitu menggunakan dua bahasa atau lebih sesuai dengan kebiasaan zaman sekarang. 

Diantara berbagai alasan tersebut, kita bisa melihat bahwa banyak orang menggunakan setidaknya dua bahasa ketika berbicara maupun melakukan percakapan dengan orang lain. Dapat kita sadari juga hal tersebut memudahkan kita untuk memahami suatu aksi dan juga suatu makna dalam bahasa lisan. Dari banyak alasan orang untuk menggunakan dua bahasa, ternyata banyak juga mereka yang tidak menyukai penggunaan dua bahasa atau lebih ketika berbicara ataupun saat melakukan percakapan. Tentu juga banyak alasan kenapa mereka tidak menyukai hal tersebut. 

Beragam alasan yang sering dikatakan oleh mereka yang tidak menyukai menggunakan dua bahasa atau lebih ketika melakukan percakapan. Salah satu alasannya adalah pembicaraan menjadi aneh. Menurut mereka, mencampur bahasa satu dengan bahasa lainnya malah membuat pembicaraan yang mereka lakukan terkesan aneh. Aneh disini berkaitan dengan tentang pola kalimat yang diucapkan seringkali berantakan serta tentang beberapa makna kata yang mempunyai arti berbeda dari apa yang dimaksud.

Selain terkesan aneh, menurut mereka menggunakan dua bahasa ketika mengobrol malah membuat pelakunya terkesan menjadi sombong. Sikap arogan seringkali dianggap muncul ketika beberapa orang mencoba menggunakan lebih dari satu behasa ketika mereka berbicara. Itulah yang membuat bagi sebagian orang malah tidak menyukai atau bahkan membenci seseorang disekitarnya yang berbicara dengan gaya bicara seperti ini.

Meskipun banyak orang yang tidak menyukai penggunaan lebih dari satu bahasa ketika mengobrol atau melakukan percakapan, tidak berarti mereka tidak melakukan hal tersebut. Kemungkinan besar mereka tidak sadar melakukan hal tersebut ataupun juga mereka mengira bahwa kata yang mereka gunakan adalah kata serapan. Mereka terbiasa dengan suatu kata tersebut, maka menganggap bahwa kata tersebut merupakan bahasa Indonesia.

Dari hal-hal diatas, dapat kita simpulkan bahwa hampir semua dari kita para pekerja kantoran akan menggunakan setidaknya lebih dari satu bahasa ketika berbicara, memberikan presentasi ataupun bercengkrama satu sama lain. Hal ini dapat kita lakukan secara sadar maupun tidak sadar. Untu kedepannya, semoga kita bisa lebih lagi menggali makna suatu kata dan menggunakan bahasa Indonesia dengan bangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun