Cahaya itu, kekasih
Telah meredup di ujung mimpi
Bukan lantaran angin
Tapi hujan terlanjur jatuh
Cahaya itu kekasih
Kerlip yang memercik
Saat kata-kata mulai mengunggun
Di atas udara, mencipta bara
Cahaya itu, kekasih
Riap harap yang terbelah
Menjadi molekul-molekul pinta
Subuh kerap mengantar doa
Pada hatimu telah meluka
Cahaya itu, kekasih
Muasal getar dan debar
Selalu kutulis sebagai cinta
Meski tak selalu tinggal
Seperti daun-daun gugur
Tapi semi kerap tumbuh
Dalam syukur
Madura, 26 Maret 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!