Mohon tunggu...
Meirizka Adelia
Meirizka Adelia Mohon Tunggu... Lainnya - Meirizka Adelia

Hello..

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengatur Keuangan agar Pendapatan dan Pengeluaran Seimbang

5 Januari 2021   13:32 Diperbarui: 5 Januari 2021   13:42 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring usia bertambah, mengatur pendapatan atau gaji sering menjadi masalah. Padahal semakin bertambahnya usia pengeluaran akan semakin bertambah, mulai dari biaya tempat tinggal, kebutuhan sehari-hari, transportasi, pendidikan, hingga biaya darurat.

Uang adalah benda yang berfungsi sebagai alat tukar barang dalam kegiatan ekonomi. Dalam mengatur keuangan, kita harus mengetahui bagaimana cara mengatur pengeluaran agar seimbang dengan pendapatan.

Jika ada pengeluaran, berarti juga ada kebutuhan. Didalam hidup biasanya kebutuhan dibagi menjadi 3, yaitu:

* kebutuhan primer

* kebutuhan sekunder

* kebutuhan tersier

Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat amat penting karena berkaitan dengan mempertahankan hidup secara layak. Kebutuhan primer terdiri dari makan, pakaian, dan tempat tinggal. Tanpa adanya tiga hal ini manusia akan tersiksa hidupnya.

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan tambahan untuk kebahagiaan hidup. Contohnya: pendidikan, asuransi, dan lain sebagainya.

Yang terakhir adalah kebutuhan tersier. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan untuk memenuhi hasrat gengsi seseorang. Kebutuhan ini bisa dipenuhi jika kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi. Contohnya: shopping, hobby, liburan ke luar negeri, dan lain sebagainya.

Berikut, Inilah tips supaya pendapatan kita tidak habis dengan pengeluaran yang membengkak.

Mungkin sudah banyak orang yang mengatur pengeluarannya dengan sistem 50%, 30%, 20%. 

50% untuk kebutuhan primer, 30% untuk kebutuhan sekunder, dan 20% untuk kebutuhan tersier.

Namun, kita juga bisa menggunakan sistem 50%, 30%, 10%, 10%.

50% pendapatan kita digunakan untuk kebutuhan dasar yang tidak bisa di ganggu gugat. Contohnya untuk biaya makan, rumah, cicilan, pendidikan anak.

30% pendapatan kita digunakan untuk berinvestasi. Contohnya emas, deposit, reksadana, dan investasi lainnya.

10% pendapatan digunakan untuk dana darurat. Walaupun dana ini jarang dipakai tapi dana darurat itu penting jikalau kita terkena musibah dan pendapatan kita sudah habis, kita bisa menggunakan dana ini.

Dan 10% nya lagi untuk lifestyle. Contohnya liburan, shopping, hobby. Jikalau anda tidak membutuhkan atau tidak ingin menggunakan dana ini, anda bisa memasukan 10% nya kedalam investasi.

Kesimpulannya, pendapatan dan pengeluaran yang seimbang bisa melatih kita untuk menjalankan pola hidup hemat, menjauhkan kita dari kejadian yang tidak terduga, dan menghindari diri dari utang.

Oleh: Meirizka Adelia

Prodi Manajemen Universitas Pamulang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun