Sebagaimana imbauan dari organisasi kesehatan dunia (WHO) mengenai penggunaan masker bagi masyarakat, dengan beberapa alasan banyak dari masyarakat yang lebih memilih untuk menggunakan masker sekali pakai. padahal penggunaan masker sekali pakai dapat menimbulkan masalah baru, terutama bagi lingkungan kita.Â
Berdasarkan data yang dicatat oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Indonesia sendiri telah tercatat kenaikan limbah medis selama masa pandemi Covid-19 ialah berkisar 30% sampai 50%. Berdasarkan laporan dari 34 provinsi, total limbah tersebut mencapai 1.662,75 ton.
Hal tersebut tentu menjadi hal yang sangat serius dan menjadi tanggung jawab kita bersama. Â Masker yang dibuang sembarangan tentu dapat menyebabkan penyebaran dan penularan virus, selain itu dampak dari sampah masker sekali pakai sangat berpengaruh bagi hewan, tumbuhan juga kelangsungan ekosistem. Terdapat beberapa hewan yang tidak dapat memebedakan sampah masker atau makanan mereka, atau banyak juga hewan yang terjerat tali elastis dari masker dalam waktu yang lama atau hingga mereka mati.
Hal yang dapat kita lakukan sebagai upaya untuk mengurangi bertambahnya limbah masker sekali pakai, antara lain.
- Gunakan masker kain (yang dapat digunakan berkali-kali) namun tetap sesuai dengan aturan dari WHO
- Usahakan untuk selalu membawa masker kain cadangan saat keluar rumah. Sehingga jika masker  yang kita gunakan basah atau kotor kita tidak perlu membeli masker sekali pakai.
- Jika kita terpaksa harus menggunakan masker sekali pakai, jangan buang masker sembarangan atau masukan masker pada kantong plastik dan buang di rumah.
- jangan membuang masker sekali pakai ke tempat sampah recycle atau untuk daur ulang.
Sumber:
