Mohon tunggu...
meira candra
meira candra Mohon Tunggu... mahasiswa

Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tri Hita Karana: Harmoni Manusia, Alam, dan Tuhan

23 September 2025   16:25 Diperbarui: 23 September 2025   16:25 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tahukah Anda bahwa kebahagiaan sejati bukanlah sekedar pencapaian materi atau kesenangan sesaat yang sering kita kejar dalam kehidupan sehari-hari? Dalam filosofi Tri Hita Karana yang bersumber dari ajaran Hindu, kebahagiaan diwujudkan sebagai hasil dari keseimbangan antara tiga aspek penting dalam hidup manusia, yaitu

  • hubungan harmonis dengan Tuhan (Parahyangan)
  • hubungan sosial yang baik dengan sesama manusia (Pawongan)
  • hubungan yang seimbang dengan alam serta lingkungan sekitar (Palemahan)

Pikiran yang sehat dan positif memegang peranan krusial sebagai fondasi utama dalam mencapai kebahagiaan, karena pikiran menentukan bagaimana seseorang menyikapi segala hal dalam hidupnya. Dengan memusatkan pikiran pada hal-hal yang membangun dan menenangkan, seseorang dapat menciptakan kedamaian batin yang menjadi sumber kebahagiaan sejati. Namun, mengendalikan pikiran agar tetap positif dan terkendali bukanlah hal yang mudah; dibutuhkan latihan dan kesungguhan agar dapat menguasai pola pikir yang membawa kedamaian dan kesejahteraan.

Lebih jauh lagi, tujuan hidup memberikan arah dan makna yang mendalam bagi setiap individu dalam menjalani kehidupan. Dalam ajaran Hindu, tujuan hidup dikenal dengan istilah Catur Purusartha yang meliputi

  • Dharma (kewajiban moral dan etika)
  • Artha (kemakmuran dan kesejahteraan materi)
  • Kama (pemenuhan kebutuhan emosional dan kasih sayang)
  • Moksha (kebebasan spiritual dan penyatuan jiwa dengan Tuhan).

Menyeimbangkan antara tujuan duniawi dan ukhrawi ini sangat penting agar hidup tidak hanya terfokus pada hal-hal materi semata, tetapi juga bermakna secara spiritual dan sosial. Kerja, dalam konteks ini, bukan sekadar aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan juga sarana aktualisasi diri dan pengabdian kepada sesama serta lingkungan. Jika dilakukan dengan kesadaran penuh akan nilai-nilai dharma dan niat tulus, kerja dapat menjadi sumber kepuasan batin yang mendalam, memperkuat hubungan sosial, dan mendukung kelestarian alam, sehingga tercipta keseimbangan hidup yang harmonis.

Ketika pikiran, tujuan hidup, dan kerja dijalankan secara selaras dalam kerangka Tri Hita Karana, manusia akan merasakan kebahagiaan yang utuh, menyeluruh, dan berkelanjutan. Harmoni ini membawa kedamaian batin melalui kedekatan dengan Tuhan, ketenteraman sosial melalui hubungan yang rukun dan saling menghormati dengan sesama manusia, serta kenyamanan fisik dan mental karena lingkungan yang terjaga dengan baik. Di tengah dinamika dan tantangan kehidupan modern, menerapkan nilai-nilai Tri Hita Karana menjadi sangat relevan untuk menjaga keseimbangan hidup dan mencapai kebahagiaan sejati yang tidak hanya bersifat pribadi, tetapi juga kolektif dan universal. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mulai melatih pikiran agar selalu positif, menetapkan tujuan hidup yang jelas dan bermakna, serta menjalani kerja dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran spiritual. Dengan demikian, kita tidak hanya meraih kebahagiaan hakiki, tetapi juga berkontribusi pada keharmonisan sosial dan keinginan lingkungan demi kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun