Petualangan Keluarga yang Membuka Lembaran Baru
Rusiana Akun, seorang perempuan berusia 40 tahun yang berstatus sudah menikah dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkannya adalah SMA dan sekarang ia bertempat tinggal  di kecamatan matan hilir utara tepatnya di kabupaten Ketapang, ia juga menjalani kehidupan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga sekaligus pemilik usaha sembako. Bersama keluarganya, ia telah membangun kehidupan yang sederhana namun cukup stabil dengan penghasilan sekitar RP. 5.000.000 / bulan. Suaminya, sebagai kepala keluarga, juga turut serta dalam menopang ekonomi keluarga mereka.
Pada bulan Juni 2024, Rusiana Akun dan keluarganya merencanakan perjalanan ke Serawak, Malaysia, tepatnya ke Kota Kuching. Perjalanan ini dalam rentang waktu 2024-2025, ini adalah kunjungan pertamanya ke negeri tetangga. Perjalanan kali ini dilakukan pada hari Jumat, tanggal 21 Juni 2024, dengan jangka waktu selama empat hari.
Sebelum hari keberangkatan sangat penting untuk mempersiapkan perjalanan ini dengan baik. Mereka memutuskan untuk menggunakan mobil pribadi karena mereka akan membawa enam anggota keluarga lainnya. Perjalanan dimulai dari Ketapang dan melintasi perbatasan melalui PLBN Entikong, jalur resmi antara Indonesia dan Malaysia. Ketika mereka sudah sampai di sana mereka memesan penginapan untuk tempat tinggalnya selama berada di Kuching.
Petualangan Keluarga dalam Menjelajahi Kota Baru dengan Kenyamanan dan Kepraktisan
Sesampainya di Kuching, mereka segera menyesuaikan diri dengan suasana kota yang ramai namun tertata dengan baik. Penginapan yang mereka pilih cukup nyaman dengan biaya sewa sebesar RP. 200.000 / malam. Kota ini menawarkan berbagai pengalaman baru, mulai dari kuliner, pusat perbelanjaan, hingga suasana perkotaan yang berbeda dari tempat tinggal mereka di Ketapang.
Selama berada di Kuching, keluarga Rusiana Akun menikmati berbagai makanan dan minuman lokal. Mereka menghabiskan sekitar RP. 120.000 / hari untuk makanan dan minuman. Selain itu, mereka juga berbelanja kebutuhan sehari-hari, terutama sabun cair dan beberapa jenis makanan seperti snack, biskuit, rempah-rempah, serta jus dalam kemasan, total pengeluaran untuk belanja barang-barang ini mencapai Rp. 1.000.000, dan Rp. 1.000.000 lagi untuk makanan atau minuman lainnya.
Menariknya, selama di Kuching, mereka tidak perlu membeli bahan bakar ataupun menyewa kendaraan tambahan. Mobil pribadi yang mereka gunakan cukup untuk membawa mereka berkeliling kota dan mereka juga bias menggunakan jalan kaki untuk mengunjungi berbagai tempat menarik yang terdekat. Perjalanan mereka pun terasa lebih fleksibel tanpa harus bergantung pada transportasi umum atau kendaraan sewaan.
Petualangan Seru ibu Rusiana dan Keluarga di Kuching waterfront
Pada suatu malam yang cerah di Kuching, Rusiana bersama 6 anggota keluarganya memutuskan untuk mengunjungi Kuching Waterfront. Mereka baru saja tiba di kota tersebut untuk berlibur, dan malam itu adalah waktu yang tepat untuk menikmati suasana indah di sepanjang sungai Sarawak yang terkenal. Kuching Waterfront, dengan latar belakang cahaya lampu yang memantul di permukaan air, menciptakan pemandangan yang memukau. Udara malam yang segar menyambut mereka saat mereka melangkah berjalan kaki. Suasana di sekitar sungai tampak hidup dengan orang-orang yang berjalan santai, bersepeda, dan menikmati hiburan jalanan. Mereka berjalan menyusuri trotoar yang diterangi lampu-lampu di sepanjang waterfront. Di depan mereka, jembatan Darul Hana Bridge yang ikonik menyala dengan warna-warna yang berubah-ubah, seolah-olah memberikan sambutan khusus bagi para pengunjung malam itu. Dengan latar belakang ini, Rusiana merasa seolah-olah mereka sedang berada dalam sebuah lukisan yang hidup.