Mohon tunggu...
Meilina
Meilina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bentuk Sikap Posesif sebagai Permasalahan dalam Film "Posesif"

22 November 2018   11:31 Diperbarui: 22 November 2018   11:53 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Posesif adalah film yang di sutradarai oleh Edwin, ditulis oleh Gina S.Noer, dibintangi oleh Adipati Dolken dan Putri Marino. Posesif dirilis secara luas pada 26 Oktober 2017. Film yang menceritakan tentang kisah cinta Lala (Putri Marino) seorang siswa SMA seklaigus atlet loncat indah dengan siswa baru bernama Yudhis (Adipati Dolken). Lala mempunyai kesibukan untuk berlatih setiap hari, namun sejak berpacaran dengan Yudhis ia ditarik dari rutinitasnya sebagai seorang atlet. Lala menganggap cinta yang menyelamatkannya karena Yudhis selalu berhasilkan menghadurkan pelangi di setiap harinya.

Namun, perlahan hubungan mereka yang awalnya sederhana dan menyenangkan menjadi rumit dan menakutkan. Janji mereka untuk bersama selamanya malah menjadi jebakan. Akhir kisah cinta Yudhis dan Lala mengambang, Lala terjebak dalam pertanyaan apa itu cinta? Apakah seperti loncat indah yang bila ia gagal, ia harus coba lagi atas nama kesetiaan? Ataukah ia hanya sedang tenggelam dalam kesia-siaan?

Pada film ini digambarkan tentang perasaan yang tidak terkontrol. Jatuh cinta yang intens dan tidak main-main. Film dengan alur naik turun, membuat penonton seperti sudah merasakan klimkas dan masalah akan selesai. Namun, dipatahkan dengan hubungan yang tak berujung. Kisah cinta yang tak sesederhana yang dibayangkan.

Saat menyaksikan film ini jangan bayangkan cerita cinta remaja yang manis dan berwarna-warni. Banyak kemungkinan buruk yang terjadi dalam film yang berdurasi 102 menit ini. Permasalahan yang muncul dalam film ini sesuai dengan judul filmnya yaitu posesif. Posesif yang terjadi tidak hanya mengenai hubungan dua orang yang sedang bercinta tetapi juga antara orang tua dan anak. Sifat posesif itu tidak hanya muncul melalui tindakan tetapi juga melalui simbol-simbol.

Keposesifan orang tua pada anak mulai muncul saat Lala pergi bersama Yudhis hingga pulang malam. Tetapi Lala berbohong pada ayahnya jika ia selesai belajar kelompok bersama sahabatnya Ega (Gritte Agatha) dan Rino (Chicco Kurniawan). Lalu keposesifan orang tua terhadap anak bertambah saat Ibu Yudhis memutuskan menjual rumah dan ikut tinggal bersama Yudhis tetapi sebenarnya Yudhis ingin kost dan tinggal sendiri tanpa Ibunya. Lalu puncaknya adalah ketika Yudhis belum membereskan barang-barangnya padahal besoknya dia sudah harus berpindah ke Bandung bersama ibunya. Hal ini terjadi ketika Lala berkunjung e rumah untuk menolong Yudhis, Lala melihat perlakuan Ibu Yudhis (Cut Mini) pada anak tunggalny itu. Keposesifan Ibu Yudhis dilampiaskan tidak hanya secara verbal tetatpi juga secara fisik. Hal

Lalu keposesifan Yudhis muncul ketika Lala yaitu hubungan meraka sebagai dua irang yang berpacaran. Lala sibuk mempersiapkan untuk turnamen. Yudhis menganggap Lala mengabaikannya dan tidak serius dengan hubungan mereka. Sikap posesif Yudhis semakin menjadi. Yudhis cemburu pada Rino, sahabat Lala sejak sekolah dasar. Akhirnya Lala tidak pernah dibiarkan sendiri. Jika sedang tidak sedang bersama, Yudhis akan menelepon puluhan kali dan mengirimkan pesan singkat yang menumpuk. Lala dibuat tidak nyaman dengan semua itu. Namun, setiap mereka selesai bertengkar, Yudhis selalu merengek meminta maaf seperti anak kecil pada Lala. Kejadian ini terus berulang, namun Lala tak bisa terlepas dari Yudhis. Kemarahan Yudhis memuncak ketika Lala memutuskan kuliah di Jakarta sedangkan Yudhis menyuruhnya di Bandung.

Lala dan Yudhis akhirnya putus, namun cerita mereka tidak berhenti.   ini membuat Lala bertambah yakin untuk menolong Yudhis, namun saat misi penyelamatan Yudhis malah balik tidak percaya dengan Lala. Dia meninggalkan Lala dengan sejuta luka.

Selain melalui beberapa tindakan diatas, ada satu tanda yang menunjukan bahwa Yudhis adalah hal yang berbahaya bagi Lala yaitu simbol penguin dan lumba-lumba. Dalam dialognya dijelaskan bahwa penguin akan memakan lumba-lumba.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun