Lawan! Â Atau mati dalam belenggu ketakutan.Â
Kesewenang-wenangan mahluk tak bernurani nan liar itu harus dilawan, Â sebelum mahluk pandemi itu, dalam gerak acak nan lincah tanpa nalar, menerjang sel tubuh insan yang hilang perisai imun.Â
Lawan! Â Jangan dengan kata, Â pun bukan dengan senjata atau rudal yang berandal. Mahluk mikro itu hanya akan tertawa terbahak-bahak dalam dahak yang bertebaran.Â
Lawanlah mahluk itu dengan perisai selembar kain penutup lubang hidung dan mulutmu, dengan benda transparan melindung wajahmu, lalu langkahkan kakimu menuju medan juang, sambil bersihkan tanganmu dan jaga jarakmu dengan orang terdekat dan mereka yang kau layani. Â
Lawan ketakutan yang ditebar mahluk halus bukan setan itu dengan lindung diri dan teruslah berkarya dalam keyakinan dan semangat. Â Atau kau akan tergilas tanpa napas karena tak mampu membeli seliter beras untuk amunisi dalam kuat berkarya.Â
Lawan dan berkaryalah kembali dalam normal yang beda dengan kemarin.Â
Lawan dan terimalah ucapan, selamat bekerja kembali, mengayuh bahtera hingga tiba dengan selamat sentosa ke labuhan kemenangan