Inovasi Mahasiswa PPG UNIPMA dalam Pemberdayaan Masyarakat Pada Pengelolaan Limbah Jagung Melalui Bongkar : Bersama Olah Jagung Karangrejo
Madiun, 19 April 2025 — Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2024 Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) menggelar kegiatan Proyek Kepemimpinan yang bertema BONGKAR: Bersama Olah Jagung Karangrejo, di Desa Karangrejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Proyek ini merupakan bentuk implementasi nyata dari nilai-nilai kepemimpinan, pendidikan kontekstual, dan pemberdayaan masyarakat yang menjadi bagian tak terpisahkan dari program PPG.
Kegiatan ini berfokus pada optimalisasi pemanfaatan limbah jagung menjadi produk yang bernilai ekonomi dan ramah lingkungan, seperti kerajinan tangan dari klobot, teh herbal dari rambut jagung, serta pembentukan Bank Sampah Jagung. Berlandaskan potensi lokal yang melimpah namun belum tergarap secara maksimal, proyek BONGKAR hadir sebagai solusi kreatif dan edukatif dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan ekonomi masyarakat desa.
Ketua tim pelaksana proyek, Iqbal Astarikna Denanti, S.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini dilandasi oleh semangat untuk menciptakan perubahan dari akar rumput.
“Kami melihat bahwa limbah jagung seperti klobot dan rambut jagung masih dianggap tak bernilai dan sering dibakar begitu saja. Melalui proyek ini, kami ingin mengubah paradigma tersebut. Limbah bisa menjadi berkah, bisa jadi sumber ekonomi baru. Dengan pelatihan dan pendampingan, warga mulai menyadari bahwa potensi itu bisa diolah dan dijual,” ujar Iqbal.
Kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan pembukaan acara yang diadakan di Balai Desa Karangrejo. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Proyek BONGKAR, yang memberikan penjelasan singkat mengenai latar belakang, tujuan, dan harapan besar dari pelaksanaan program ini. Suasana semakin hangat ketika sesi pematerian dimulai. Para mahasiswa secara bergantian memaparkan materi terkait pemanfaatan limbah jagung, mulai dari pembuatan teh herbal dari rambut jagung, kerajinan tangan dari klobot, hingga sosialisasi konsep dan teknis pembentukan Bank Sampah Jagung.
Setelah sesi materi, kegiatan berlanjut ke sesi demonstrasi dan praktik langsung yang menjadi inti kegiatan hari itu. Peserta diajak secara langsung untuk terlibat dalam proses pembuatan teh herbal dari rambut jagung, mulai dari proses pengeringan, penimbangan, hingga pengemasan dan pelabelan. Suasana penuh antusias juga tampak saat peserta mencoba membuat bunga dan ornamen dari klobot jagung. Mereka dibimbing dengan sabar oleh tim mahasiswa PPG hingga bisa menghasilkan karya yang layak pajang. Tidak kalah penting, sesi praktik juga menampilkan simulasi sistem Bank Sampah Jagung, memperlihatkan bagaimana limbah dikumpulkan, disimpan, dan dikelola secara berkelanjutan.
Kepala Desa Karangrejo menyampaikan apresiasinya terhadap proyek ini:
“Kami menyambut baik kehadiran adik-adik mahasiswa PPG di desa kami. Program BONGKAR ini sangat membantu warga, khususnya ibu-ibu PKK, dalam melihat peluang ekonomi dari apa yang sebelumnya mereka anggap hanya sampah. Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut, dan Desa Karangrejo bisa jadi percontohan bagi desa lain.”