Mohon tunggu...
Thitis MegaKartika
Thitis MegaKartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Diponegoro

Final year international relations student with study focus in international business

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Undip Beri Edukasi Konsumsi yang Bertanggungjawab

12 Agustus 2022   11:50 Diperbarui: 12 Agustus 2022   11:56 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bintara (11/08/2022) -- Konsumsi merupakan kegiatan ekonomi yang berarti merujuk pada penggunaan suatu barang sesuai dengan fungsinya. Kegiatan konsumsi tentunya tidak hanya diperlukan sebagai alat pemuas kebutuhan saja tetapi juga sebagai penggerak ekonomi. Dengan adanya konsumsi, maka produksi dapat berjalan dan tercipta sebuah siklus ekonomi. Saat ini, konsumsi bukan hanya tentang kebutuhan semata, tetapi juga tentang gaya hidup. Maraknya berbagai trend dan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membuat masyarakat menjadi lebih mudah untuk mengakses berbagai hal termasuk mendapatkan referensi dan melakukan pembelian. Kemunculan pihak -- pihak yang memiliki pengaruh di media sosial seringkali berhasil memengaruhi masyarakat dengan gaya hidupnya. Sehingga tidak sedikit yang kemudian terpengaruh dengan konten media sosial.

Dorongan untuk memiliki gaya hidup yang sesuai dengan trend dan dorongan untuk mempublikasikannya melalui media sosial pun meningkat. Trend sendiri merupakan suatu fenomena yang sifatnya dinamis. Sehingga akan terus berkembang dalam waktu yang relatif singkat. Rasa takut tertinggal atau yang biasa dikenal dengan istilah fear of missing out (FOMO) tak jarang menghantui kehidupan. Mengikuti trend yang berubah -- ubah berarti siap untuk menyesuaikan diri dengan trend secara cepat, termasuk melakukan pembelian terhadap barang -- barang yang mungkin tidak dibutuhkan dan memiliki waktu pakai yang relatif singkat. Penumpukan barang-barang tidak terpakai dan konsumerisme pun tidak dapat terhindarkan. Sedikit kita ketahui bahwa barang-barang yang menumpuk dan tidak terpakai memberikan dampak yang besar terhadap lingkungan, seperti halnya trend pakaian yang berubah-ubah setiap musimnya. Limbah tekstil menjadi salah satu penyumbang limbah terbesar hingga saat ini. Selain itu, konsumsi yang berlebihan dan tidak sesuai dengan keadaan keuangan terkadang memaksa sejumlah masyarakat untuk menempuh jalan pintas berupa pinjaman online dengan bunga yang mencekik.

Berdasarkan masalah tersebut, dibuatlah program edukasi berjudul "Responsible Consumption and Expenses". Program dilaksanakan pada 5 Agustus 2022 melalui zoom meetings dengan skema webinar kepada anak-anak muda di lingkungan RW.02 Kelurahan Bintara. Adapun materi yang diberika adalah mengenai

  • Perkenalan materi responsible consumption
  • Penjelasan dampak dari irresponsible consumption (konsumsi tidak betanggungjawab) baik terhadap lingkungan maupun keuangan.

Webinar juga dilengkapi dengan pre dan post survey untuk memastikan pemahaman audiences terhadap materi yang diberikan baik sesudah maupun setelah materi berlangsung.

dokpri 
dokpri 

dokpri 

dokpri 
dokpri 

Harapannya, program ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat untuk dapat mencermati konsumsi yang dilakukannya dan melakukan konsumsi dengan bertanggungjawab karena memiliki dampak terhadap lingkungan. Selanjutnya, edukasi yang diberikan juga dimaksudkan agar masyarakat dapat tidak terjerumus dalam lilitan pinjaman online hanya demi mempertahankan gaya hidup semata. Konsumsi yang berlebihan pasti membutuhkan lebih banyak usaha untuk mendapatkannya, hanya saja karena jumlahnya yang banyak, manfaatnya menjadi kurang optimal, dan sia-sia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun