Speech delay atau keterlambatan bicara pada anak adalah kondisi ketika kemampuan berbicara anak tidak berkembang sesuai dengan tahapan usia yang seharusnya. Misal, pada usia 2 tahun, anak umumnya sudah bisa mengucapkan sekitar 50 kata dan mulai menggabungkan kata menjadi kalimat sederhana. Jika anak belum mencapai kemampuan tersebut, ini bisa menjadi tanda adanya speech delay yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Kondisi ini tidak selalu berarti ada masalah serius, tetapi penting untuk dikenali sejak dini agar dapat segera ditangani.
Gejala awal speech delay yang sering muncul antara lain anak kesulitan meniru suara atau kata yang didengar, lebih suka menggunakan gerakan tubuh daripada suara untuk berkomunikasi, dan tidak mampu mengikuti instruksi verbal sederhana. Anak yang mengalami keterlambatan bicara juga cenderung jarang bereaksi saat dipanggil atau menghindari kontak mata saat diajak berbicara. Selain itu, mereka mungkin belum mengucapkan kata bermakna atau belum mampu merangkai kalimat dua hingga tiga kata sesuai usia.
Selain itu, anak dengan speech delay sering menunjukkan kosakata yang terbatas dan kesulitan membentuk kata dengan benar. Mereka juga bisa merasa frustrasi atau marah saat mencoba berkomunikasi karena kesulitan mengekspresikan keinginan dan perasaan dengan kata-kata. Anak-anak ini cenderung menggunakan gestur tubuh berlebihan, seperti menunjuk atau mengangkat tangan, untuk menyampaikan kebutuhan mereka karena belum mampu berbicara dengan lancar.
Penyebab speech delay beragam, mulai dari kurangnya stimulasi bahasa dan interaksi verbal, gangguan pendengaran, masalah struktur mulut, hingga gangguan neurologis seperti apraxia. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memantau perkembangan bicara anak dan melakukan pemeriksaan pendengaran serta konsultasi dengan dokter atau terapis wicara jika ditemukan tanda-tanda keterlambatan. Penanganan dini dengan terapi dan stimulasi yang tepat dapat membantu anak mencapai kemampuan bicara yang optimal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI