Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Protes Nilai

19 April 2025   11:32 Diperbarui: 19 April 2025   11:32 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri : Koleksi Megawati Sorek

Suasana kelas kembali tenang setelah tadinya sedikit gaduh. Kami melakukan  "ice breaking" dengan bernyanyi diiringi gerakan peregangan otot. Peserta didik kelas empat Sekolah Dasar itu kembali bersemangat. Waktu pembelajaran sekitar sepuluh menit lagi berakhir. Sehingga masih sempat untuk kami bertanya jawab serta menyimpulkan. Tak lupa aku tutup dengan pesan penanaman nilai serta respon penguatan positif.

Bunyi ketukan membuat aktivitas kami terhenti. Semua sorot  mata tertuju ke arah pintu. Ibu Tina---guru senior tersenyum. Aku menghampirinya dengan cepat.

"Maaf ganggu, Des. Itu, nanti jam istirahat, Desni, dipanggil kepsek ke ruangannya," ucapnya dengan sedikit berbisik.

"Waduh, ada apa ya?" Aku mengerutkan kening.

Beliau mengangkat bahu, lalu berpamitan ingin ke kantin katanya.

Beberapa saat kemudian, bel istirahat pertama berbunyi. Setelah mempersilakan semua siswa keluar kelas, aku menuju ruang guru sebentar, lalu bergegas menuju ruang sebelah.

Pikiranku bertanya-tanya, ada apakah gerangan? Aku merasa tidak ada melakukan kesalahan atau juga tidak ada kegiatan sekolah yang akan dilakukan. Sesampainya di depan ruang kepala sekolah, aku mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

Salam dijawab dari dalam terdengar.

"Ya, masuk Bu Des!"

Aku mengulas senyum ketika menghampiri dan duduk di seberang meja kepala sekolah.  Pada sudut meja ada papan nama tertulis Kamal, S.pd. M.Pd di situ. Ia yang semula sibuk membaca, menutup buku dan melepas dan meletakkan kacamata di atas buku tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun