Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kebiasaan

18 September 2023   16:19 Diperbarui: 18 September 2023   16:42 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Koleksi Desain Megawati Sorek 

Kebiasaan terbentuk biasanya kita anggap sesuatu yang selalu berulang dilakukan. Bertindak dengan cara yang sama dalam kurun waktu yang lama maka terbentuklah sebuah kebiasaan. Kebiasaan akan menjadi prilaku dengan dorongan dari diri sendiri maupun dari pengaruh dari orang di sekeliling lingkungan kita. Peniruan yang tanpa disadari  secara spontan secara naluri disertai dengan perasaan puas. 

Pernah mendengar umpatan seseorang yang kesal dan ia mengatakan begini, "Dasar, kebiasaan!" mungkin ini berlaku atas kebiasaan yang tak diinginkan. Kebiasaan juga seharusnya diiringi dengan prilaku menyesuaikan diri dan memperhatikan respon balik dari orang lain.  Intinya kebiasaan bisa diubah dengan melalui proses dan itu juga diperlukan keinginan dan kekuatan dari dalam diri seseorang yang ingin mengubah kebiasaan yang sudah terbentuk.

Kebiasaan bisa kita lihat pada perkembangan keterampilan otot berupa gerakan. Gerakan terdiri dari yang refleks dan gerakan yang terkoordinasi. Kita contohkan misalnya tanpa sengaja jarinya kita mencelup di air panas maka secara spontan kita menarik jari kita agar tidak kepanasan. 

Sedangkan gerakan terkoordinasi misalnya gerakan saat kita menulis, saat kita kecil dulu dan baru memegang pensil maka akan terasa kaku dan tak lancar, ketika besar seiiring terbentuknya keterampilan maka menulis bukanlah hal yang sulit lagi. Kebiasaan juga akan menimbulkan ciri yang berkemungkinan kerapian,kehalusan, kemudahan, minat. Keterampilan diperoleh dengan terus mencoba berulang-ulang.

Kebiasaan yang berkaitan dengan cita rasa, selera, nilai seni estetika bisa berkaitan dengan indra pengecap, warna yang dilihat, tata letak, nyanyian, elemen sesuatu, tarian, sastra, apreasiasi terhadap keindahan, intinya lebih pada "merasakan" dibanding "berpikir"  mempengaruhi aspek kepribadian, dan kepribadian berkembang atas dasar kesenangandan ketidaksenangan naluriah yang kompleks.

Kebiasaan berkaitan dengan perkembangan karakter. Pertama yang perlu diketahui adalah karakter itu sendiri adalah hasil dari pertumbuhan dan bukan produk cetakan. Kontrol diri, perasaan, emosi, temperamen dan sentimentil, serta insting, fantasi dan imajinasi sampailah pada proses berpikir dengan seni memahami masalah yang hendak diselesaikan, mengumpulkan data-data dan menganalisisnya sehingga bisa mengambil kesimpulan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun