Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Taman Bacaan Masyarakat "Cahaya Angkasa"

12 Januari 2023   09:47 Diperbarui: 12 Januari 2023   10:05 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : koleksi pribadi

Sumber foto:  koleksi pribadi
Sumber foto:  koleksi pribadi

Sumber Daya Manusia sangat penting untuk memajukan sebuah negara. Faktor utamanya tentunya tidak bisa mengelak dari apa itu literasi. Sebelumnya kita mungkin berpikir bahwasanya literasi hanya terkait mengenai  membaca, menulis, dan lalu terbayang dengan deretan buku yang 'dilahap' dari susunan rak yang berjajar.  Sesungguhnya cakupan lebih dari itu. Literasi lebih menekankan  proses penguraian atau memindahkan  informasi untuk memberikan  pemahaman kepada  komunikan. 

Dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dari gelap menjadi terang. Dari kebodohan menjadi kecerdasan. Hal ini nantinya akan berimbas meningkatnya kepada kemampuan nalar, berpikir kritis dan logis, dan mampu mengakses ilmu pengetahuan serta teknologi tentunya.

Sayangnya minat baca di Indonesia kita ketahui bersama sangat rendah. Ini tentunya menjadi pe-er bagi kita semua agar budaya membaca  di masyarakat kita meningkat. Terkhusus pada generasi muda penerus bangsa. Anak milenial  trendnya sekarang ini justru terlena dengan bermain games dan duduk-duduk nongkrong tidak jelas. Ini sangat memprihatinkan!

Berangkat dari hal tersebutlah saya selaku sosok pendidik, berusaha turut andil untuk melakukan suatu hal yang bisa meningkatkan minat baca di lingkungan sekolah atau masyarakat. Jika di sekolah kami aktif melakukan Gerakan Literasi Sekolah(GLS). 

Bersumber dari link berikut https://www.academia.edu/37474525/1_4-Gerakan_Literasi_ppt  dinyatakan adapun tujuan dari GLS adalah untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui ekosistem literasi agar menjadi pembelajar sepanjang hayat. Dari link tersebut juga dinyatakan bahwa komponen dari GLS yaitu terbagi menjadi beberapa bagian yaitu : Literasi Dini, Literasi Dasar, Literasi Perpustakaan, Literasi Media, Literasi Teknologi, Literasi Visual.

Selain itu Gerakan Literasi Sekolah juga memiliki prinsip yang harus mendasari pelaksanaannya dengan mempertimbangkan hal berikut  yaitu sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik berdasarkan karakteristiknya. Dilaksanakan secara berimbang menggunakan berbagai ragam teks dan memperhatikan kebutuhan siswa. Berlangsung secara terintegrasi dan menyeluruh di semua tingkat kurikulum. Kegiatan literasi dilakukan secara kontinu. Tetap mempertimbangkan keterampilan  berkomunikasi lisan. Serta tak lupa mempertimbangkan keberagaman yang ada.

Itulah sekilas mengenai GLS. Di sini saya juga akan menceritakan tentang peran serta saya di lingkungan masyarakat. Awal tahun 2022 saya ikut mendirikan Forum Taman Bacaan Masyarakat dengan nama "TBM CAHAYA ANGKASA" kenapa saya beri nama demikian. Cahaya saya harapkan bisa memberikan terang, sesuatu hal yang mencerahkan. Sedangkan angkasa adalah hal yang bermakna  luas. Lebih dari itu kebetulan tempat saya tinggal bernama Desa Angkasa. 

Baguskan nama TBM saya. Saya berharap dengan saya membuat TBM ini dapat membantu masyarakat Desa Angkasa agar dapat tempat bahan pustaka, mengembangkan bakat serta minat masyarakat secara gratis. Tujuan lebih umumnya tentunya ingin membantu pemerintah mencerdaskan warganya.

TBM Cahaya Angkasa dibawah naungan  Forum Taman Bacaan Masyarakat Indonesia ketika diketuai oleh Gola Gong. Sekarang beliau pun telah dinobatkan sebagai Duta Baca. Pendiri Rumah Dunia itu sangat menginspirasi dan getol menyebarkan virus literasi. Beliau dengan aktif melakukan safari literasi. Saya sangat berharap ia tersesat ke TBM saya yang baru merintis dan kecil ini. Semoga saja, hehehe. 

Suka duka tentu pernah saya alami, TBM yang masih seumur jagung ini. Harapannya awal berdiri seharusnya sambutan masyarakat antusias, tetapi sebaliknya. Sepi, hanya dilalui saja. Saya harus agresif mengajak. Apalagi anak-anak sekarang sudah hobi merunduk main gadget (bisa dikembangkan untuk literasi digital sebenarnya). Hanya beberapa saja yang ikut serta ke TBM. Saya masih terus berupaya dan tidak surut ke belakang untuk terus menghidupkan TBM saya ini agar banyak pengunjung. Alhamdulillah, ada mengalami peningkatan walau boleh dikatakan belum membanggakan.

Pada awalnya untuk menarik minat baca khususnya pada anak-anak, saya mendampingi beberapa anak untuk belajar pelajaran sekolah dan membantu mereka mengerjakan tugas sekolah mereka di TBM. Ketersediaan buku kebanyakan masih buku pelajaran sangat membantu dalam pendampingan tersebut. 

Walaupun tak bisa dipungkiri juga keterbatasan buku lainnya untungnya hal itu tidak membuat kami patah semangat untuk terus belajar. Selain itu kegiatan lainnya pun kami lakukan. Misalnya belajar bersama, lomba mewarnai dan menggambar, terkadang kuis cerdas-cermat, bedah buku. Pagi Minggu jika sempat jalan-jalan di sekitar. Misalnya ke kebun sawit milik masyarakat tempatan, masih sambil belajar bahkan nyambi mencari jamur yang tumbuh di pelepah sawit.

Hambatan yang sampai saat ini masih terasa yaitu minimya koleksi buku. Memang asalnya ini semula hanya buku koleksi pribadi saya yang tentunya terbatas. Pembaca pun mulai bosan dengan bahan bacaan yang itu-itu saja. Sudah diusahakan juga dengan  mengajukan proposal meskipun sulit tembus, Alhamdulillah sampai saat ini ada yang memberi buku bacaan anak 10 buah. Saya terkadang membeli buku bekas yang masih layak dibaca untuk mensiasati minimnya dana. Oleh karena itu melalui artikel ini juga, sekalian ingin mengetuk hati pembaca jika ingin menyumbang buku baru atau bekas kami sangat berterimakasih dan menerima dengan tangan terbuka.

Ingatlah ada kalimat bijak yang mengatakan bahwa kita harus memberi contoh membaca setiap hari sebagai panutan, mengembangkan literasi sebagai pijakan, dan menjadi contoh budi pekerti sebagai teladan. Yuk, menjadi salah satu pegiat literasi. Salam literasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun