Mohon tunggu...
Mega Lugita
Mega Lugita Mohon Tunggu... Mahasiswa - ARTIKEL DAN OPINI

Artikel adalah suatu karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat mendidik atau menghibur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Lansia Pedagang Kecil Usia Non Produktif di Pasar Tradisional Kota Pagar Alam

1 Oktober 2022   18:50 Diperbarui: 1 Oktober 2022   18:51 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kota Pagar Alam atau yang juga disebut dengan kota Pasemah ini adalah kota yang populasinya paling sedikit di Sumatra Selatan, Di Kota Pagar Alam tercatat dalam Badan Pusat Statistik tahun 2021 bahwa tedapat 9.379 lansia usia 65-70 tahun keatas  pada umumnya jika sudah memasuki usia diatas maka para lansia harusnya dapat diberdayakan namun banyak ditemukan bahwa para lansia di kota pagaralam masih melakukan hal produktif salah satunya yaitu berdagang di pasar tradisional Kota Pagar Alam, jika sudah memasuki pasar tradisional Kota Pagar Alam di pagi hari ataupun sore hari maka dapat di lihat dengan jelas masih banyak para pedagang lansia yang berjualan dilokasi tersebut.

Lansia sering dipandang sebagai beban dalam masyarakat hal tersebut membuat lansia tertekan dari segi fisik, psikis, sosial maupun ekonomi. Kemampuan lansia yang sudah sangat berkurang dibandingkan dengan masa mudanya dapat kita lihat dari segi fisik dan dari segi psikis bnayak lansia yang merasa kesepian, merasa tidak beguna, dan kemunduran atau hilangnya kemandirian, namun karna masalah perekonomian yang sulit banyak sekali ditemukan bahwa para lansia masih bekerja di usia mereka yang tebilang sudah tidak layak lagi untuk bekerja, di kota Pagar Alam sendiri banyak ditemukan lansia yang berdagang sayur mayur di pasar tradisional alasan mereka untuk berdagang tentunya tidak jauh dari alasan perekonomian untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sehari-hari sebagai contoh yaitu kebutuhan pangan makan dan minum, kebutuhan sandang seperti pakaian yang layak, dan kebuthan lainnya seperti tempat tidur dan lain-lain yang merupakan kebutuhan pokok yang primer dan skunder yang harus dimiliki oleh setiap manusia.

Tak jarang ditemukan pedagang lansia yang justru dagangannya tidak laku sama sekali, di kota Pagar Alam mayoritasnya para pedagang di pasar tradisonal adalah berjualan sayur mayur, para lansia yang juga berjualan sayur mayur di sana juga sangat sering ditemukan dengan dagangan yang sudah tidak layak (layu) karna dagangan yang tidak layak ini tentunya para konsumen atau para pembeli tidak akan tertarik kembali untuk membeli dagangan tersebut. Namun dengan harapan dagangan tetap habis demi memenuhi kebutuhan sehari-hari banyak para pedagang sekitar baik lansia atau pedagang lainnya nekat untuk tetap menjualkan dagangannya yang sudah tidak layak tersebut, para lansia dengan harapan tinggi bejualan berharap dagangannya laku pun tidak jarang terlihat menjajarkan dagangannya dari pagi sampai sore mirisnya para lansia tersebut terkadang mendapatkan omset jualan yang jauh dari kata cukup ntah apa yang dipikirkan oleh para konsumen atau pembeli hingga tidak melirik dagangan para lansia tersebut oleh karna itu fenomena ini saya angkat agar dapat diperhatikan lagi baik oleh pemerintah setempat ataupun masyarakat lainnya.

Menurut saya Fenomena Para Pedagang Lansia Usia Non Produktif Di Pasar Tradisional Kota Pagar Alam ini dapat diselesaikan dengan memberikan tindakan nyata untuk meningkatkan kulitas kehidupan mereka baik dari segi kemampuan fisik, mental spiritual, sosial, pengetahuan, dan ketrampilan agar para lansia siap diberdayakan sesuai dengan  kemampuannya masing-masing, dengan memberikan sebuah pemberdayaan lansia contohnya yaitu dengan memberikan layanan UMKM digital khususnya untuk para lansia di Kota Pagar Alam. Menurut saya dengan adanya UMKM digital bagi para lansia ini juga dapat mmebudahkan dan memberdayaan para pedagang lansia non produktif untuk memnuhi kebutan kebutuhan sehari-hari mereka baik dari segi kebutuhan primer maupun kebutuhan skundernya, dengan harapan yang tinggi saya berharap tidak ada lagi lansia yang ditemukan dengan kondisi yang mirip ataupun mengenaskan di kehidupan hari tuanya, saya harap para lansia khsusunya para lansia yang berdagang di pasar tradisional tidak memiliki hal yang dapat membenai mereka kembali dalma artian saya harap mereka akan segera mendapatkan layanan yang layak dengan kondisi fisik lemah tersebut harapan saya setelah ini baik pemerintah, masyarakat, atau keluarga dapat menjamin hari tua para lansia dengan cukup.

Mungkin dengan adanya pemberdayaan pedagang lansia UMKM digital ini juga dapat menciptakan dan meningkatkan taraf hidup lansia yang dapat mandiri, Jika para lansia pedagang kecil di pasar tradisional Kota Pagar Alam ini mendapatkan perhatian yang lebih dari para pemerintah, masyarakat ataupun keluarga dapat saya jamin bahwa tidak akan ada lagi hal yang di sayangkan dapat terjadi. Pemberdayaan para  lansia melalui UMKM digital ini bertujuan untuk membuat seseorang, kelompok, atau masyarakat menjadi lebih berdaya, yakni mampu hidup tanpa harus bergantung dengan pihak tertentu. Pemberdayaan lansia melalui usaha ekonomi produktif bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup bagi lansia sehingga lansia tidak dipandang sebagai beban dalam masyarakat. Kalau pemberdayaan ini dapat dilaksanakan atau dijalankan maka saya harap para pedagang lansia khsusunya di Kota Pagar Alam, para pedagang lansia tersebut dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka baik untuk berbelanja, kegiatan sosial, maupun untuk anggaran kesehatan. Selain bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan aspek materila, usaha ekonomi produktif, dengan adanya UMKM digital bagi pedagang lansia di pasar tradisonal ini juga dapat memenuhi kebutuhan batin lansia akan pengakuan dirinya karna mereka tidak perlu merasa menjadi beban keluarga lagi. Saya rasa dengan adanya UMKM digital bagi pedagang lansia ini juga dapat meningkatkan partisipsi lansia dalam memenuhi ekonomi yang produktif yang dapat menimbulkan hal positif lainnya seperti rasa peduli terhadap sesama lansia untuk saling membantu.

Sebagai penutup saya akan memberikan 5 tahapan untuk melakukan pemeberdayan UMKM digital ini, untuk menjalankan pemberdayaan saya menetepkan 5 tahapan yang harus ditempu, yaitu :

Melakukan tahap penyadaran dengan cara memberikan sosialisasiatau diskusi terbuka bagi para lansia

Memberikan tahap identifikasi kebutuhan dan perencanaan, dilakukan untuk memilih alternatif jenis usaha bagi pedagang lansia yang cocok dengan target marketing di Kota Pagar Alam.

Melaksanakan berbagai kegiatan yang dapat mendukung UMKM digital ini sebagai contoh yaitu memberikan pelayanan simpan pinjam bagi para pedagang lansia, pelatihan serta pendampingan.

Lalu tahapan selanjutnya dapat juga dengan melakukan promosi besar-besaran bagi usaha yang sedang dirintis atau dijalankan pedagang lansia.

Lalu tahapan terakhir dengan melakukan evaluasi untuk memantau perkembangan para pedagang lansia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun